c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 Februari 2022

17:19 WIB

Tinder Blokir Simon Leviev Usai Film "Tinder Swindler" Viral

Setelah film dokumenter 'Tinder Swindler' viral, Tinder pun memblokir Simon Leviev di aplikasi mereka sehingga para pengguna tidak bisa lagi match dengan profil tersebut.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Tinder Blokir Simon Leviev Usai Film "Tinder Swindler" Viral
Tinder Blokir Simon Leviev Usai Film "Tinder Swindler" Viral
Ilustrasi aplikasi Tinder. Pixabay

JAKARTA – Beberapa hari belakangan film dokumenter Netflix 'Tinder Swindler' ramai diperbincangkan di dunia maya. Film tersebut bercerita mengenai orang-orang, mayoritas wanita, yang tertipu oleh seorang pria melalui aplikasi kencan Tinder. Menanggapi hal itu, Tinder pun melakukan tindakan tegas.
 
Dalam film dokumenter 'Tinder Swindler', pria bernama Shimon Hayut atau yang dikenal dengan nama Simon Leviev berpura-pura sebagai anak miliarder Israel-Russia yang mempunyai bisnis permata. Setelah 'match' dengan para wanita, ia kemudian memikat mereka dengan barang-barang mewah, jet pribadi, dan hotel bintang lima untuk tampil meyakinkan.
 
Ketika berhasil meyakinkan para 'korbannya' kalau ia benar-benar orang kaya dan anak miliarder, barulah Hayut menjalankan aksinya. Yakni dengan meminjam dan meminta uang pada para wanita tersebut.
 
Biasanya, Hayut mengatakan kalau dirinya dalam bahaya karena memiliki banyak musuh. Dengan begitu, ia pun meminta para wanita itu untuk meminjamkannya kartu kredit dengan limit yang sangat tinggi dan uang tunai yang belakangan tidak pernah dikembalikan. Diperkirakan kerugian yang ditaksir para korban mencapai US$10 juta atau senilai Rp144 miliar.
 
Setelah film dokumenter 'Tinder Swindler' pun viral, Tinder selaku aplikasi kencan yang digunakan oleh Hayut dalam melancarkan aksinya melakukan tindakan tegas. Mereka memblokir Hayut di aplikasi mereka sehingga para pengguna tidak bisa lagi menggeser ke kanan pada profil Hayut.
 
"Kami telah melakukan investigasi internal dan bisa mengonfirmasi Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder dengan apapun nama samaran lainnya," tulis keterangan Tinder dikutip dari Variety.
 
Dilansir dari Washington Post, Hayut merupakan buronan di Israel pada tahun 2011 karena ketahuan mencuri dan melakukan penipuan. Namun, ia berhasil kabur sebelum ditangkap. Ia kemudian tinggal di Finlandia sampai akhirnya pada 2015 tertangkap karena menipu tiga wanita dan membuatnya di penjara selama dua tahun.
 
Saat bebas pada 2017, ia kembali ke Israel, namun kembali kabur sebelum berhasil ditangkap dan menjalani hukuman. Hayut pun menjalankan aksi penipuannya sebagai Simon Leviev di Tinder hingga akhirnya tertangkap di Yunani pada 2019. Ia pun diekstradisi ke Israel dan harus menjalankan hukuman 15 bulan penjara dan kompensasi US$ 43 ribu atau Rp619 juta.
 
Meski begitu, Times of Israel melaporkan kalau Hayut hanya menjalani lima bulan penjara. Setelah bebas, Hayut disebut masih ada di aplikasi kencan Tinder dengan menampilkan berbagai kehidupan mewah yang ia miliki. Sementara para korbannya masih harus membayar utang mereka akibat meminjamkan uangnya pada Hayut hingga saat ini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar