c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

KULTURA

12 Juni 2025

18:26 WIB

Tangkap Peluang Wisata Lewat Ragam Festival Budaya Hingga Kuliner

Perlu strategi apik untuk bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tertentu, sembari melestarikan budaya. Salah satunya dibuat dengan ragam festival seni budaya hingga kuliner. 

<p>Tangkap Peluang Wisata Lewat Ragam Festival Budaya Hingga Kuliner</p>
<p>Tangkap Peluang Wisata Lewat Ragam Festival Budaya Hingga Kuliner</p>

Sejumlah siswa mengikuti lomba "Randai" saat digelarnya Festival Siti Nurbaya di Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc

JAKARTA - Seiring dengan perkembangan zaman dengan segala perubahannya, perlu strategi apik untuk dapat mempertahankan seni budaya tradisional. Tak hanya itu, segala upaya tersebut juga penting untuk mendongkrak sektor pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk menjawab tantangan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat mencanangkan program 100 Festival.

"Kalau tidak kita angkat melalui festival, tradisi-tradisi, budaya, dan kuliner khas akan tenggelam dan hilang dari ingatan. Kita ingin budaya kita dikenal dunia dan diwariskan kepada generasi berikutnya," kata Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, selama ini pemerintah kabupaten setempat dan pihak-pihak terkait masih berfokus pada pengembangan dan promosi keindahan alam sementara potensi budaya, seni, dan kuliner belum digarap maksimal.

Padahal, menurutnya lagi, jika potensi budaya, kesenian, dan kuliner yang bahkan berada di tingkat nagari dan korong di daerah itu dikelola dengan baik, maka dapat menjadi sumber nilai tambah untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

John menyebutkan data dari General Manager Angkasa Pura II sebagai pihak yang mengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM), setiap harinya penumpang turun pesawat melalui BIM mencapai 6.500 hingga 7.000 orang.

Adapun 35% dari jumlah penumpang tersebut merupakan wisatawan, dan 10% di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. Jumlah tersebut tentu belum termasuk kunjungan wisatawan melalui jalur darat.

"Ini peluang besar bagi kita untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya, kesenian dan kuliner," katanya pula.

Menurutnya, banyak kegiatan budaya yang dapat dikemas melalui festival, di antaranya layang-layang, bajulo-julo, batagak gala, batagak kudo-kudo, batagak rumah gadang, gasiang, malamang, juadah dan tulak bala, silek, hingga ulu ambek.

Dia mengatakan pula, pemerintah nagari dapat melaksanakan festival budaya bahkan kuliner daerahnya masing-masing guna melestarikan warisan dari leluhur serta menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu, sehingga dapat menggerakkan perekonomian warga di daerah tersebut.

Ia menjelaskan, keterlibatan pemerintah nagari dalam 100 Festival tersebut, karena selain mengetahui kondisi daerahnya masing-masing juga pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan keberhasilan program itu.

“Saya berkomitmen membangun daerah ini, dan saya harap wali nagari serta seluruh masyarakat juga menunjukkan komitmen yang sama. Festival ini bukan sekadar acara seremonial, tapi upaya kolektif untuk membangkitkan perekonomian masyarakat," katanya lagi.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Padang Pariaman, Hendri Satria mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna membangkitkan semangat dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai budaya di setiap nagari di Padang Pariaman.

Selain itu, ujarnya lagi, dengan pelaksanaan festival tersebut maka dapat mengembangkan ekonomi kreatif berbasis lokal, menumbuhkan citra dan daya tarik nagari, serta menggali potensi kesenian dan budaya yang ada di nagari.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar