16 Juni 2021
12:46 WIB
Penulis: Chatelia Noer Cholby
Editor: Yanurisa Ananta
JAKARTA – Anjing memang dikenal sebagai hewan peliharaan yang loyal terhadap majikannya. Tak heran jika anjing sejak lama diperlakukan seperti anggota keluarga sendiri. Namun, belakangan muncul tren anjing mendapat perlakuan khusus layaknya anak sendiri.
Para majikannya pun menyebut dirinya pawrent, diambil dari kata parent (orangtua) dalam bahasa Inggris dan paw yang berarti kaki anjing.
Para pemelihara anjing juga kini punya sebutan sendiri. Mereka menyebut diri sebagai mommy (ibu) atau daddy (ayah) untuk anjing-anjing mereka. Jadi muncul istilah anabul atau anak bulu/berbulu untuk anjing-anjing peliharaan mereka.
Seperti yang dilakukan Prichilla (34), dirinya tak pernah menganggap ketiga anjingnya sebagai hewan peliharaan. Wanita yang akrab disapa Chilla ini memang sudah mempunyai anabul lucu itu sejak tahun 2019. Ketiga anjingnya dianggap seperti anak sendiri, bahkan menjadi bagian dari keluarganya.
“Saya memang happy sekali kalau dekat anabul, soalnya mereka itu lucu dan bikin gemas. Setiap pulang kantor, saya saja selalu bermain dengan mereka. Jadi, rasa capek dengan kerjaan itu seketika hilang melihat tingkah anak-anak yang menggemaskan,” ujarnya saat dihubungi Validnews, Rabu (16/6).
Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, kesetiaan anjingnya sudah teruji. Mereka bahkan mampu melindungi atau menolong majikannya saat kesusahan. Seperti kala insiden sang ibu terjatuh saat rumah sedang kosong. Ketiga anjingnya menggonggong dengan kencang hingga tetangga menolong ibunda yang tidak berdaya.
“Ketika kondisi rumah sedang sepi, mama saya terjatuh dan tidak ada satu orang pun di sana. Nah, anabul itu langsung menggonggong dengan keras hingga para tetangga langsung menolong mamah saya,” ceritanya.
Saking sayangnya, Chilla bahkan memasang microchip ke tiga anjingnya sebagai tanda pengenal kalau-kalau hilang atau diculik. Microchip ini terekam beberapa data, seperti nama, jenis kelamin, ras anjing, alamat dan data pemiliknya.
Hal serupa juga dilakukan Jessica N (23). Bagi Jeje, anabulnya adalah anak-anak menggemaskan yang harus dirawat dan dijaga dengan sepenuh hati. Bahkan, dirinya rela mengeluarkan biaya lebih besar agar memanjakan anaknya.
“Setiap sebulan sekali pasti selalu saya sempatkan untuk membawa Melody ke salon. Soalnya, dia jenisnya puddle jadi perlu ekstra perawatan untuk bulu-bulunya. Setelah keluar dari salon pasti bulunya itu semakin lucu dan menggemaskan,” paparnya.
Jeje juga tak jarang membawa anabulnya bermain di dog park setiap seminggu sekali. Aktivitas ini dilakukan agar Melody memiliki kehidupan sosial yang baik. Di sana, Melody dapat mengenal lingkungan luar maupun teman-teman anabul lainnya.
Apalagi dog park di akhir pekan ramai dengan sesama anabul atau pawrents. Ketika Melody sibuk bermain, Jeje memanfaatkan waktu bercengkrama dengan sesama mommy anabul. Biasanya mereka akan bertukar informasi seputar kehidupan anabul, mulai dari kesehatan, perawatan, hingga makanan sehari-harinya.
“Kita memang sering memanggil sebutan mommy untuk para pemilik anabul. Ini dilakukan sebagai tanda kalau anabul lucu tersebut adalah anak-anak kami. Jadi, suka lucu aja kalau membawa anabul ke taman anjing karena pawrents-nya pasti heboh. Padahal, anak-anaknya cuma saling menggonggong dan berlarian di sekitar taman,” pungkasnya.