Sutradara Shazam Ingin Tak Lagi Buat Kesalahan

JAKARTA – DC Extended Universe (DCEU) belakangan kerap mendapat kritik lantaran terlihat tidak serius dalam menggarap film-filmnya, Mulai dari kegagalan CGI, kegagalan jalan cerita, hingga adegan dan dialog komedi yang tidak lucu, membuat para penggemarnya kecewa. Hal ini tentu sangat berbeda dengan prestasi yang ditunjukkan oleh kompetitornya, Marvel Cinematic Universe (MCU).

Ditambah lagi, karakter pemimpin di universe itu, Batman, sepertinya tidak jelas bagaimana DC dan Warner Bros. akan melanjutkan kiprahnya. Seperti diketahui, Ben Affleck yang memerankan Batman memutuskan untuk mundur dari perfilman DCEU. 

Affleck tidak akan tampil lagi sebagai Batman di film solo yang direncanakan akan dibuat. Dia juga juga mundur dari perannya sebagai penulis skrip dan sutradara untuk DC. Sebelumnya, disebut-sebut penulisan naskah dan arahan film akan diserahkan ke aktor 49 tahun itu. 

Malahan, film solo Batman terbaru akan diperankan oleh aktor Robert Pattinson dan film itu dikabarkan tidak ada hubungannya dengan DCEU. 

Terlepas dari Batman, para penggemar masih setia menunggu kehadiran cerita dari karakter-karakter yang lain, seperti Superman, The Flash, Aquaman, serta Shazam. Nama pahlawan super yang disebutkan terakhir, baru saja menyelesaikan proses syutingnya. 

Janji Sutradara
Film pertama Shazam, bertajuk Shazam! (2019), merupakan salah satu film dari DCEU yang terbilang sukses. Dengan budget produksi sebesar US$ 62,5 juta, film tersebut sanggup meraup pendapatan hingga US$ 366 juta, sebagaimana dikutip dari Forbes. Sang aktor utama, Zachary Levi juga tampil apik dan lucu. Penulisan naskahnya juga dinilai lebih baik dan menghibur dibandingkan film-film DCEU sebelumnya. 

Keberhasilan film pertama Shazam itu tidak lepas dari peran sang sutradara, David F. Sandberg. Sandberg dan timnya sudah menyelesaikan produksi film kedua bertajuk Shazam! Fury of The Gods. Direncanakan, film itu akan tayang perdana pada 2 Juni 2023 mendatang. 

Di film keduanya kali ini, Sandberg berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang ia perbuat di film pertamanya. Bila tidak terlalu diperhatikan, kesalahan sang sutradara ini mungkin tidak akan telrihat. Dari segi cerita, semua nampak baik-baik saja. Efek CGI pun juga terlihat bagus seperti film berbudget mahal pada umumnya. 

Namun, ternyata sang sutradara melakukan kesalahan ringan namun tetap terbilang fatal. Dilansir  Cinema Blend, Senin (20/9), ternyata Sandberg lupa menambahkan skena intro animasi yang biasanya terdapat pada film-film DCEU lainnya. Intro tersebut menampilkan karakter-karakter superhero milik DC dalam bentuk animasi 3D.

Sandberg kemudian meyakinkan para penggemar lewat akun Instagramnya bahwa kali ini ia sudah menambahkan intro tersebut di film kedua Shazam. 

“Orang-orang menggila ketika saya lupa meletakkan intro ini di film pertama Shazam. Ya, sekarang sudah ada di sekuelnya. Mari lihat apakah ia (intro) akan tetap di sana. Maksud saya, siapa yang tahu, bisa pada 2023 mereka (studio.red) akan mempunyai logo baru atau yang lain,” ujar Sandberg di unggahan Instagram.

Kemungkinan, DC belum mematok intro permanen bagi film-filmnya. Berbeda dengan Marvel yang menjadikan intro sebagai komponen pokok dan ciri khas dari film-film besutannya.

Film sekuel Shazam ini tentu akan dinanti-nanti oleh para penggemar. Kabarnya, desain kostum terbaru akan digunakan oleh Zachary Levi di film ini. 

Tentu saja, satu hal yang sangat ditunggu adalah penampilan aktor Dwayne Johnson sebagai Black Adam, meski hanya sebatas adegan cameo. 

Kehadiran The Rock diharapkan dapat menaikkan pamor DCEU yang sempat jatuh akibat buruknya penilaian publik terhadap film-film sebelumnya. Kita lihat saja, apakah Shazam dapat “menyambar” hati para penonton lewat film keduanya ini?