c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

10 Mei 2025

14:24 WIB

Sunat Bisa Turunkan Risiko Infeksi HPV pada Pria dan Wanita

Publikasi jurnal Infectious Diseases Society of America menyebutkan, sirkumsisi atau sunat pada pria dapat mencegah infeksi HPV, khususnya jenis HPV yang berkaitan dengan serviks, penis, dan kanker.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Sunat Bisa Turunkan Risiko Infeksi HPV pada Pria dan Wanita</p>
<p id="isPasted">Sunat Bisa Turunkan Risiko Infeksi HPV pada Pria dan Wanita</p>

Ilustrasi khitan atau sunat. Shutterstock/Bogdan Khmelnytskyi.

JAKARTA - Human papillomavirus (HPV) merupakan virus penyebab infeksi menular seksual (IMS) paling umum di dunia. HPV dapat menyerang di area vulva, vagina, leher rahim, rektum, anus, penis, skrotum, mulut, sampai tenggorokan.

Berbeda dengan HIV (Human immunodeficiency virus), HPV menular melalui adanya kontak kulit, bukan cairan tubuh. Maka dari itu, meskipun pasangan menggunakan kondom saat beraktivitas seksual, risiko penularan HPV masih bisa terjadi.

Namun sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Infectious Diseases Society of America pada 2008 menunjukkan bahwa sirkumsisi atau sunat pada pria dapat mencegah infeksi HPV, khususnya jenis HPV yang berkaitan dengan serviks, penis, dan kanker.

Para peneliti dari Prancis dan Afrika Selatan melakukan studi pada sekelompok pria usia 18 sampai 24 tahun. Partisipan dibagi dalam dua kelompok, yang sudah disunat dan yang belum. Mereka kemudian mengumpulkan sampel swab dan menganalisa kemunculan HPV pada partisipan selama 21 bulan.

Hasilnya, HPV jenis risiko tinggi ditemukan lebih sedikit pada kelompok pria yang telah menjalani sirkumsisi dibandingkan dengan yang tidak. Dampaknya, infeksi HPV yang lebih rendah di antara para pria ini akan mengurangi risiko paparan pada pasangan wanita mereka.

Sebuah penelitian lainnya juga menemukan hal serupa. Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Oregon Health & Science University, University of Arizona, H. Lee Moffitt Cancer Center and Research Institute, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melakukan tes swab kulit di area anogenital dan mani pada lebih dari 400 pria usia 18 sampai 40 tahun di Amerika Serikat.

Mereka menemukan pria yang tidak disunat memiliki risiko HPV yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang telah sirkumsisi. Maka dari itu, para peneliti pun menganjurkan agar orang tua mulai mempertimbangkan untuk melakukan sirkumsisi pada bayi laki-laki yang baru lahir guna mencegah risiko terinfeksi HPV di masa mendatang.

"Ini mungkin bermanfaat untuk mempertimbangkan sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir untuk menurunkan risiko infeksi HPV bagi mereka dan pasangan mereka di masa depan. Orang tua saat ini tidak mengetahui risiko ini. Penelitian-penelitian seperti ini bisa membantu orang tua membuat keputusan," kata peneliti dari Oregon Health & Science University Carrie Nielson dikutip dari Eurekalert.

Peneliti juga menambahkan, sirkumsisi alias sunat tidak hanya mengurangi risiko infeksi HPV pada pria, tetapi juga pasangan mereka karena virus yang satu ini menular lewat kontak kulit. Selain itu, saat ini vaksinasi HPV juga tersedia sehingga risiko terpapar virus HPV dapat berkurang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar