09 Februari 2024
19:06 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
JAKARTA - Orgasme merupakan respons dari stimulasi seksual. Pada pria, orgasme ditandai dengan ejakulasi atau keluarnya cairan sperma dari penis. Namun pada wanita, orgasme terkadang menjadi sedikit lebih 'tricky'.
Hal ini pun menunjukkan kalau banyak wanita yang merasa tidak puas secara seksual dengan pasangan mereka. Akibatnya, wanita-wanita ini pun melakukan yang namanya 'fake orgasm' atau orgasme bohongan. Survei yang dilakukan oleh situs Kinkly di 2019 juga menunjukkan ada 87% wanita yang pernah melakukan orgasme bohongan sehingga menjadikannya sebagai hal yang lumrah.
Diungkapkan oleh dokter spesialis ginekologi DermaVers Clinic dr. Arini Firmansyah, salah satu penyebab orgasme pada wanita menjadi sedikit lebih 'tricky' dan munculnya 'fake orgasm' adalah karena sulitnya menemukan titik G-spot. G-spot atau Grafenberg spot sendiri merupakan titik sensitif sensual yang berada di dalam vagina.
Titik yang sangat sensitif ini dapat memberikan orgasme pada wanita apabila distimulasi, khususnya saat berhubungan seksual. Tetapi banyak orang tidak mengetahui letak G-spot, bahkan wanita itu sendiri.
"Penyebab paling sering sulit orgasme itu karena titik G-spot tidak ketemu. Kalau tidak ketemu itu jadi sulit (orgasme). Padahal biasanya letak G-spot itu 2 cm dari masuk vagina, jadi sebenarnya kalau berhubungan seksual tidak perlu dalam-dalam," kata dr. Arini dalam peluncuran 'Derma Femme Treatments' di Tangerang, Jumat (9/2).
Untuk membantu wanita lebih mudah orgasme, DermaVers Clinic sendiri memperkenalkan sebuah perawatan kewanitaan terbaru, yakni "Treatment Suntik Orgasme & G-Spot". Treatment tersebut dilakukan dengan menyuntikkan filler berisi hyaluronic acid sebanyak 1 cc di area G-spot sehingga membentuk bola kecil.
Bola kecil tersebut dapat memberikan rangsangan dan menggesek area G-spot saat berhubungan seksual sehingga wanita menjadi lebih mudah mencapai orgasme dan lebih sensitif terhadap rangsangan. Dengan begitu, diharapkan wanita mampu orgasme hingga mencapai orgasme berulang setelah perawatan.
Prosedur minimal invasif ini juga cukup aman dilakukan karena tidak menimbulkan efek samping ataupun penanganan khusus setelah perawatan. Hanya saja memang perlu dilakukan secara berulang sekitar 4 bulan sekali supaya bisa tetap memberikan rangsangan lebih dan menjadi lebih sensitif saat berhubungan seksual.
"Sebenarnya ini bukan perawatan baru, di luar negeri ini sangat lumrah kalau mereka sulit untuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual karena treatment ini membuat orgasme menjadi lebih mudah," timpal dr. Arini.
Untuk harganya sendiri perawatan "Treatment Suntik Orgasme & G-Spot" masih belum diketahui secara pasti. Namun, dilansir dari berbagai sumber diperkirakan mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 20 juta.