c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

16 September 2025

10:59 WIB

Studi Ungkap Manusia Dan Simpanse Punya Kesamaan Rasa Jijik

Bukan hanya soal kecerdasan, manusia dan simpanse ternyata punya kesamaaan lain yang unik, yakni soal rasa jijik. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Studi Ungkap Manusia Dan Simpanse Punya Kesamaan Rasa Jijik</p>
<p>Studi Ungkap Manusia Dan Simpanse Punya Kesamaan Rasa Jijik</p>

Ilustrasi simpanse. Foto: Freepik

JAKARTA - Simpanse merupakan golongan primata yang memiliki tingkat kecerdasan paling tinggi, bahkan hampir setara dengan manusia. Bukan hanya itu, ternyata ada kebiasaan lain  yang mirip dengan manusia, misalnya soal dengan hal-hal yang menjijikkan.

Melansir laman IFL Science, bagi manusia, rasa jijik terhadap cairan tubuh bukanlah kebetulan. Para ilmuwan berpendapat bahwa rasa jijik berevolusi sebagai sistem perlindungan alami terhadap penyakit dan parasit yang mungkin berkembang biak dalam darah, kotoran, atau cairan tubuh lainnya. 

Menurut Cécile Sarabian, peneliti utama studi yang dipublikasikan di Royal Society Open Science, kemampuan mengenali risiko kontaminasi bisa memberi manfaat besar baik bagi kesehatan simpanse maupun primata lain.

"Individu yang lebih peka terhadap kotoran atau cairan tubuh kemungkinan lebih jarang terinfeksi penyakit. Ini tentu menjadi keuntungan kesehatan. Selain itu, temuan ini juga penting untuk mendukung kesejahteraan serta pengelolaan hewan," jelasnya.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 oleh tim dari Primate Research Institute, Kyoto University ini menggunakan serangkaian uji visual, bau, dan sentuhan untuk mengamati bagaimana simpanse bereaksi terhadap makanan yang dianggap berisiko terkontaminasi.

Pada uji visual dan bau, makanan yang diletakkan di atas replika kotoran palsu membuat simpanse cenderung menunda untuk memakannya. Mereka juga menunjukkan ketidaksukaan pada bau kotoran, darah, dan sperma. Meski demikian, reaksi ini tidak sepenuhnya menghentikan mereka untuk tidak memakannya.

Namun, hasil berbeda terlihat pada uji sentuhan. 

Makanan ditempatkan dalam dua kotak, satu di atas tali biasa dan satu lagi di atas adonan lembut yang lembap. Begitu tangan simpanse menyentuh adonan itu, hampir semuanya langsung menarik diri dengan spontan, seolah merasa jijik. Reaksi ini sangat mirip dengan manusia yang enggan menyentuh benda basah dan lengket. 

Andrew MacIntosh, penulis senior dalam studi ini menekankan, meski reaksi simpanse tampak serupa dengan manusia, belum bisa dipastikan apakah mereka merasakan jijik dengan cara yang sama.

Hasil penelitian ini memberi petunjuk menarik bahwa rasa jijik manusia mungkin punya akar yang jauh lebih tua, bahkan mungkin sudah ada sejak nenek moyang primata. Mengetahui hal ini membantu kita memahami perilaku manusia sekaligus membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut tentang peran rasa jijik pada hewan lain.

Pada akhirnya, meski simpanse mungkin tak segan menyantap kotorannya sendiri, ternyata ada satu hal yang bisa membuat mereka benar-benar risih yaitu menyentuh sesuatu yang lembap dan lengket. Dan di situlah kita, manusia dan simpanse, ternyata punya kesamaan yang cukup mengejutkan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar