c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

KULTURA

20 Januari 2022

11:58 WIB

Stigma Negatif Masih Halangi Orang Ke Psikolog

Stigma negatif masih menjadi penghalang terbesar orang-orang untuk berkunjung ke psikolog. Akibatnya, masalah yang bisa selesai justru membesar dan sulit ditangani.

Editor: Rendi Widodo

Stigma Negatif Masih Halangi Orang Ke Psikolog
Stigma Negatif Masih Halangi Orang Ke Psikolog
Ilustrasi konsultasi ke psikolog. Pexels/Alex Green

JAKARTA – Stigma negatif di masyarakat masih memengaruhi sebagian besar orang untuk pergi ke psikolog. Hal ini pun akhirnya membuat kunjungan ke psikolog terasa begitu menakutkan dengan bayangan pandangan-pandangan orang.

CEO dan penggagas HatiPlong Farah Djalal menjelaskan bahwa selama pandemi sebenarnya semakin banyak orang yang membutuhkan tenaga ahli untuk kesehatan mental. Hanya saja, masih banyak stigma di masyarakat Indonesia untuk datang ke psikolog.
 
"Mereka tahu mereka membutuhkan, mereka punya masalah kesehatan mental. Tapi yang mereka lakukan kemudian adalah mengatasi dengan cara mereka sendiri. Tapi mereka pun sadar itu belum menyelesaikan keseluruhan masalahnya. Mereka tahu harus datang ke psikolog, tapi karena stigma masih kuat, banyak yang belum mengambil tindakan untuk ke psikolog," lanjutnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/1).
 
Lebih lanjut, Farah juga menjelaskan bahwa salah satu stigma yang ada di masyarakat adalah pergi ke psikolog jika memiliki masalah yang besar. Farah menegaskan bahwa sebaiknya seseorang bisa pergi ke psikolog meskipun tidak memiliki masalah yang besar.
 
"Jangan (datang ke psikolog ketika masalah sudah besar). Itu salah satu stigmanya bahwa orang kalau ke psikolog ketika masalah sudah besar," jelas Farah.
 
"Sebenarnya itu salah. Jangan nunggu masalahnya besar baru datang ke psikolog. Sama seperti kalau luka fisik. Ada luka nih, ah obatin dulu sebentar. Tapi lama-lama luka itu jadi luka bernanah, tambah luas, baru datang ke dokter dan sudah telat," tambahnya.
 
Kemudian, Farah juga mengatakan bahwa waktu yang tepat untuk datang ke psikolog adalah saat seseorang merasakan hal yang mengganjal dalam dirinya. Sebaiknya, pergi ke psikolog pun juga dilakukan sebelum masalah tersebut dapat mengganggu keseharian orang tersebut.
 
"Jadi sebenarnya begitu kalian merasa bahwa ada sesuatu yang mengganjal yang bikin hidup saya enggak plong, apalagi jangan tunggu sampai mengganggu keseharian kita, datang saja ke psikolog. Enggak perlu bawa masalah besar. Ceritain saja. Curhat saja layaknya curhat ke teman," tutup Farah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER