c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

14 Februari 2023

08:00 WIB

Sisi Kelam Di Balik "Manisnya" Perayaan Valentine

14 Februari merupakan tanggal di mana Santo Valentine dihukum mati akibat pembangkangannya terhadap larangan menikah di era Kaisar Cladius.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

Sisi Kelam Di Balik "Manisnya" Perayaan Valentine
Sisi Kelam Di Balik "Manisnya" Perayaan Valentine
Ilustrasi seorang pria membawakan bunga kepada pasangannya. Freepik.

JAKARTA - Hari Valentine adalah waktu untuk merayakan cinta kepada orang-orang yang kita sayangi. Namun, asal usul dari manisnya perayaan ini sebenarnya memiliki kisah kelam yang mungkin Anda sendiri pun takut untuk menghadapinya.

Meskipun tidak ada yang bisa menunjukkan dengan tepat asal usul perayaan ini, tetapi yang pertama kali memulainya adalah pada zaman Roma kuno.

Hal itu dijelaskan oleh Noel Lenski, seorang sejarawan dari University of Colorado, Boulder, yang dilansir dari laman NPR. Kala itu, pada tanggal 13 hingga 15 Februari, orang-orang Romawi merayakan hari raya yang disebut Lupercalia. 

Ini merupakan perayaan tahunan pastoral yang sangat kuno, mungkin pra-Romawi, yang dirayakan di kota Roma untuk melawan roh-roh jahat dan memurnikan kota, memberikan kesehatan, dan kesuburan. Hal itu dilakukan orang-orang Romawi sebagai sebuah ritus. Sampai tahun 496 Masehi, Lupercalia juga disebut "dies Februatus" yang menjadi cikal bakal dari nama bulan Februari.

Baca juga: Waspadai Kejahatan Siber Di Hari Valentine

"Para wanita rela mengantre karena mereka percaya bisa lebih subur," ujar Noel Lenski.

Puncak upacara tersebut terjadi pada 15 Februari yang dilakukan secara bersamaan di bukit Palatine, tepatnya di samping gua yang diyakini menjadi tempat serigala betina menyusui Romulus dan Remus, pendiri kota Roma dalam mitologi Romawi.

Santo Valentine Cikal Bakal Hari Kasih Sayang

Paus Gereja Katolik Roma bernama Paus Gelasisus II, melarang Lupercalia pada tahun 496. Paus asal Afrika itu menggantinya, dan menetapkan tanggal 14 Februari sebagai hari Santo Valentine. 

Santo Valentine adalah seorang pendeta yang hidup pada era kekaisaran Cladius di Terni, Italia, pada abad 270 M. Dia dikenal sebagai pelindung orang-orang yang sedang jatuh cinta, karena pada era tersebut, sang kaisar berambisi memiliki pasukan militer yang kuat. Sayangnya, ambisinya tidak didukung oleh rakyatnya sendiri dengan alasan mereka tidak ingin berpisah dari keluarganya.

Kaisar pun sangat marah dan melarang adanya pernikahan bagi rakyat-rakyatnya. Dan dari mereka, tidak ada yang berani menolak, hingga seorang pendeta bernama Santo Valentine menolak aturan tersebut.

Santo Valentine berpendapat bahwa larangan pernikahan sangat tidak manusiawi. Dia pun membuat pernikahan rakyat sembunyi-sembunyi di sebuah kapal kecil. Dia sendiri yang memberkati setiap pasangan saat pemberkatan pernikahan berlangsung.

Baca juga: Converse Kenalkan Koleksi Spesial Edisi Valentine

Namun, pergerakan itu rupanya diketahui Kaisar seiring berjalannya waktu. Kaisar merasa kecewa dan sangat marah, hingga memerintahankan pasukannya menangkap serta menghukum mati Santo Valentine.

Santo Valentine pun dihukum mati pada tanggal 14 Februari. Namun, sebelum proses hukuman mati tersebut dilakukan, Santo Valentine sempat berusaha menyembuhkan anak gadis yang buta. Setelah mata anak gadis itu sembuh, kepala sipir penjara berniat membalaskan jasa dengan menyelundupkan sebuah surat yang ditulis oleh Santo Valentine, yang ternyata jatuh cinta kepada anak gadis yang dia sembuhkan

Di dalam surat terakhirnya sebelum dihukum mati, dia memberikan beberapa frasa penutup "Dari Valentinemu". Ekspresi cinta yang ditulis Santo Valentine pada abad ke-15 itu membuat banyak orang menirunya untuk menulis surat cinta dan puisi kepada orang-orang tersayang.

Pada abad ke-17, ada tradisi yang dilakukan untuk merayakan Hari Valentine di seluruh dunia dengan mengungkapkan perasaan berupa tulisan kartu ucapan dan juga surat cinta, hingga bertukar hadiah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar