c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

13 Juni 2025

15:15 WIB

Sering Sikat Gigi Tak Jamin Cegah Gigi Berlubang

Menjaga kebersihan gigi dan mulut menjadi keharusan untuk menghindari masalah. Namun terlalu sering menyikat gigi tak jamin cegah risiko gigi berlubang.

<p>Sering Sikat Gigi Tak Jamin Cegah Gigi Berlubang</p>
<p>Sering Sikat Gigi Tak Jamin Cegah Gigi Berlubang</p>
Ilustrasi Pentingnya mengajarkan si anak sikat gigi sendiri sejak dini. Sumberfoto: Shutterstock/dok

JAKARTA - Menyikat gigi jadi aktivitas harian yang harus dilakukan sebagai upaya menjaga kesehatan dan mencegah pembentukan plak. Namun, terlalu sering sikat gigi juga tak menjamin terhindar dari risiko gigi berlubang.

"Jadi kalau sikat gigi, mau lima kali sehari juga kalau tekniknya salah ya enggak baik juga," Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSUD Bakti Pajajaran (RSUD Cibinong), drg. R Jarvi A Safitri.

Menurutnya, sikat gigi sebaiknya dilakukan maksimal dua kali dalam sehari, yakni ketika pagi hari setelah sarapan dan malam hari menjelang waktu tidur. Pada pagi hari, sikat gigi lebih baik dilakukan sekitar 30 menit sampai satu jam setelah sarapan.

"Sedangkan kalau malam, orang dewasa biasanya mau praktis, sudah mandi habis itu ngemil lagi, hal yang seperti itu perlu diubah gaya hidupnya," ujarnya, seperti dilansir Antara.

Ia mengingatkan, proses pembentukan zat asam akibat sisa-sisa makanan yang menumpuk dapat terbentuk dalam waktu satu sampai 24 jam sebelum gigi menjadi berlubang.

Dijelaskan, sikat gigi yang terlalu sering justru menyebabkan gigi menjadi abrasif atau terkikis. Abrasif dapat terjadi akibat adanya kekuatan mekanis dari sikat gigi yang dipakai. Menyikat gigi terlalu keras pun juga akan menambah tekanan, sehingga gigi makin terkikis.

Selain menyikat gigi, dr. Safitri juga menyarankan masyarakat untuk rutin membersihkan karang gigi atau scaling setidaknya enam bulan sekali. Selain membersihkan plak-plak yang sudah mengeras di sela gigi, tindakan itu juga mencegah gusi berdarah.

Obat Kumur Sebabkan Rongga Mulut Kering

Terkait dengan penggunaan obat kumur, ia menyebut cairan itu dapat membantu untuk menyegarkan atau untuk menghilangkan infeksi juga atau iritasi di dalam rongga mulut.

Namun, produk itu hanya boleh digunakan secukupnya dalam durasi paling lama dua minggu. Sebab, obat kumur yang dijual di pasaran biasanya mengandung alkohol yang tinggi untuk menciptakan sensasi segar dalam mulut.

"Tapi itu sebenarnya efeknya akan mengeringkan rongga mulut, jadi kayak keset mulutnya kalau terlalu lama dipakai. Apalagi kalau tiap hari, makanya harus secukupnya saja," ucap dia.

Lebih lanjut dia menekankan, penggunaan obat kumur dalam jangka waktu yang lama akan membuat rongga mulut dan air liur menjadi kering. Sementara air liur amat berfungsi untuk pembersihan mandiri dalam rongga mulut.

"Ketika saliva berkurang, bakteri pun bisa masuk begitu. Itu yang bisa menyebabkan mudahnya iritasi atau infeksi," kata dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar