c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 September 2023

18:24 WIB

Serba-Serbi Pohon Tabebuya Yang Menghiasi Jalanan Jakarta

Belakangan bunga-bunga dari pohon tabebuya memberi warna baru di sejumlah jalanan Jakarta. Pohon ini mampu menyerap polusi dan karbon.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Satrio Wicaksono

Serba-Serbi Pohon Tabebuya Yang Menghiasi Jalanan Jakarta
Serba-Serbi Pohon Tabebuya Yang Menghiasi Jalanan Jakarta
Warga berjalan di dekat bunga tabebuya yang bermekaran di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (1 4/9/2023). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA – Belakangan ramai dibicarakan soal tabebuya, pohon yang menghiasi jalanan Jakarta, tepatnya di wilayah Kemang juga Sudirman. Kemunculannya pun menjadi sorotan di dunia maya, lantaran warna-warnanya yang menyegarkan mata.

Mekarnya bunga dari pohon tabebuya oleh berbagai kalangan dianggap memberi warna di tengah hiruk-pikuk kepadatan lingkungan yang ada.

Apalagi jika melihat titik pohon tabebuya yang bersanding dengan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, keberadaannya juga dipandang menambah kesan estetis bak suasana perkotaan yang sejuk ala di Negeri Sakura.

Tabebuya bukan Sakura

Mengenal lebih jauh soal jenisnya, tabebuya (chrysotricha) memang bukan asli dari Indonesia. Jenis pohon besar ini berasal dari Brasil dan Amerika Selatan.

Tapi nyatanya, hingga saat ini jika melihat sekilas masih ada yang mengira bunga tabebuya sebagai bunga sakura yang banyak tumbuh di Jepang. Bukan tanpa alasan, selain karena bentuknya yang mirip, cara dan musim berbunga keduanya juga serupa.

Menurut penjelasan Dr. Pudji Widodo, Kepala Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Soedirman dalam jurnal lembaga yang diterbitkan, tabebuya dan sakura sebenarnya adalah dua jenis pohon yang berbeda.

Perbedaan mendasar terdapat pada bagian batang pohon tabebuya yang bisa menjadi pohon besar, sementara pohon Sakura hanya jadi pohon kecil.

Terlebih soal masa mekarnya, tabebuya umum bisa berbunga sepanjang tahun dan mencapai puncaknya pada musim kemarau. Sementara sakura biasanya mekar di musim semi, antara akhir Maret sampai April.

Penyerap Polusi di Jakarta hingga Surabaya

Fakta lainnya, keberadaan pohon tabebuya di Jakarta sendiri bukan yang pertama atau baru kali ini ada. Sebelumnya, pohon tabebuya sudah banyak dijumpai di Surabaya, terutama di jalanan protokol yang memang sengaja ditanam sebagai pohon penyerap karbon dan polusi kendaraan.

Selain di Surabaya, pohon tabebuya yang bisa tumbuh hingga ketinggian 7-9 meter ini juga dapat ditemui di beberapa kota lain Indonesia seperti Batu dan Magelang.

Selain sebagai penyerap polusi, daun dan bunga tabebuya yang rindang nyatanya sekaligus menjadikan pohon ini sebagai payung bahu jalan, lantaran memberikan kesan sejuk sebagai penghalang dari sinar matahari.

Terlebih dengan ragam warna bunga yang umumnya dimiliki seperti putih, merah, merah muda, hingga kuning, keberadaan tabebuya di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya nyatanya mampu menciptakan kesan romantis dan estetis layaknya di Jepang yang dapat dirasakan semua kalangan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar