c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

21 Desember 2021

18:18 WIB

Semesta Spider-Man Dari Masa Ke Masa

Antusiasme publik terhadap Spider-Man tak bisa dilepaskan dari perjalanan karakter komik Marvel itu sendiri di layar sinema,

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

Semesta Spider-Man Dari Masa Ke Masa
Semesta Spider-Man Dari Masa Ke Masa
Ilustrasi mainan Spider-Man. Pixabay/dok.

JAKARTA – Dirilisnya Spider-Man: No Way Home seakan mengembalikan para penonton bioskop seluruh dunia ke pengalaman sinematik terbaiknya. Seri ketiga Spider-Man kolaborasi Marvel Studios dan Sony Pictures Releasing ini mampu memberikan tontonan yang memenuhi ekspektasi semua kalangan, setelah dua tahun pandemi nyaris melumpuhkan jagad sinema dunia.

Antusiasme publik terhadap Spider-Man tak bisa dilepaskan dari perjalanan karakter komik Marvel itu sendiri di layar sinema, sejak puluhan tahun silam. Sebagian manusia di dunia tumbuh bersama imajinasi soal kekuatan super jaring laba-laba tersebut. Mereka yang dulunya seorang kanak-kanak menyaksikan aksi hebat Spidey, kini sudah menjadi penonton dewasa, bahkan datang ke bioskop bersama anak-anaknya.

Perjalanan Spidey di layar lebar dihitung dari kemunculan trilogi awal, “Spider-Man” tahun 2002. Meski sebenarnya perjalanan Spider-Man lebih panjang lagi, jika dihitung dari pertama kalinya karakter tersebut tampil dalam bentuk tontonan layar kaca lewat serial The Amazing Spider-Man (1977) dan serial Toei’s Supaidaman (1978).

Dalam perjalanannya sejak tahun 2002, Spidey versi layar lebar setidaknya sudah diproduksi delapan kali. Kesemuanya nyaris bisa dikatakan sukses memikat hati penonton, dengan laga yang berbeda-beda, pemeran yang berbeda, serta tentunya romansa yang beragam.

Untuk menyegarkan memori, berikut dirangkum kembali kisah Spidey versi modern, sejak tahun 2002.

Spider-Man 1-3 (2002-2007)
Sam Raimi menyutradarai trilogi, yang dimulai dari Spider-Man (2002). Seri pertama menampilkan Peter Parker (diperankan Tobey Maguire), pertama kali mendapatkan kekuatan super laba-laba, akibat insiden di laboratorium sekolahnya.

Musuh Peter adalah Green Goblin atau Norman Osborn (Willem Dafoe) yang mendapatkan kekuatan super setelah menyuntikkan serum ke tubuhnya. Merasa terancam dengan keberadaan Spider-Man, Green Goblin menggunakan Bibi May (Rosemary Harris) dan pacar Peter, Mary Jane (Kirsten Dunst) untuk mengancam Peter.

Kisah dalam bagian ini berkisar pada upaya Peter menumpas kejahatan, sambil berupaya menyelamatkan orang-orang yang ia cintai. Di kisah pertama ini pula, romansa Spider-Man yang tak terlupakan terselip, yaitu adegan ciuman terbalik Peter dan Mary Jane, di bawah hujan.

Sukses dengan “Spider-Man” (2002), Sam Raimi lanjut menggarap Spider-Man 2 pada 2004. Di film ini, Peter Parker yang masih diperankan Tobey Maguire berhadapan dengan musuh utama bernama Otto Octavius alias Dr. Octopus (Alfred Molina), yang memiliki alat mematikan menyerupai tentakel.

Spider-Man 2 masih menghadirkan kisah Peter dengan Mary Jane, namun kisah yang mulai retak setelah kematian ayahnya Jane. Peter harus menyelamatkan kota New York sambil menghadapi keadaan rumit dengan kekasih yang dicintainya.

Spider-Man 3 (2007) menjadi film terakhir Tobey sebagai pemilik jaring super. Di film ini, muncul musuh lainnya, yaitu Eddie Brock (Topher Grace) yang dirasuki Venom dan Flint Marko (Thomas Haden Church). Film ketiga ini juga menjadi salah satu bagian paling spesial karena menampilkan Spider-Man berkostum hitam untuk pertama kalinya.

The Amazing Spider-Man (2012-2014)
The Amazing Spider-Man menjadi proyek kedua film Spider-Man modern. Film ini sedianya hendak diproduksi dalam format trilogi, namun terhenti hanya sampai sekuel kedua. Disinyalir karena turunnya antusiasme penonton dibandingkan trilogi sebelumya.

Digarap oleh sutradara Marc Webb, The Amazing Spider-Man 1 & 2 menampilkan Andrew Garfield sebagai Peter Parker. Kisah percintaannya pun berbeda, tidak lagi dengan Mary Jane, tapi Gwen Stacy (Emma Stone). Memang, ini adalah kisah yang berbeda, yang dibangun ulang dari karakter manusia laba-laba.

The Amazing Spider-Man 1 (2012) juga menyajikan kisah awal mula kemunculan kekuatan Spider-Man pada Peter Parker. Kekuatan itu ia dapatkan dari seekor laba-laba yang menyelinap ke bajunya saat berkunjung ke laboratorium Dr. Connors (Rhys Ifans), rekan lama ayahnya.

Musuh utama Spider-Man adalah Dr. Connors yang berubah menjadi LizardMan dan meneror warga kota. Dalam masa pertarungan membasmi LizardMan ini, berjalin kelindan kisah percintaan Peter dengan Gwen. Salah satu momen mengharukan di dalamnya adalah kematian ayah Gwen yang berpesan kepada Peter untuk tidak melibatkan Gwen dalam bahaya.

Kemudian pada The Amazing Spider-Man 2 (2014), Spider-Man berhadapan dengan Electro atau Harry (Dane DeHaan), sahabatnya sendiri yang memendam dendam terhadap Peter. Pertarungan antara Peter dengan Harry ini merupakan salah satu pertarungan yang paling menguras air mata. Bagaimana tidak, dalam pertarungan itu, Gwen, kekasih Harry, turut menjadi korban.

The Amazing Spider-Man 2 (2014) disudahi dengan kemunculan sejumlah musuh potensial bagi Spider-Man, di antaranya Rhino dan Dr. Octopus. Pertarungan dengan para musuh baru tersebut oleh para penonton diperkirakan akan tampil di film bagian ketiga. Namun, sebagaimana diketahui, Marvel dan Sony Pictures urung merilis film ketiga.

Spider-Man Era Tom Holland (2017-2021)
Pada 2017, Marvel dan Sony Pictures kembali merilis petualangan baru Spidey. Proyek ini Menggaet sutradara Jon Watts, dan mendapuk aktor Tom Holland sebagai pemeran Peter Parker.

Jauh berkembang dari dua proyek sebelumnya, dunia Spider-Man era Tom Holland ini digambarkan lebih kompleks dan bertabur tokoh super. Termasuk dengan menghadirkan dunia Avengers, yaitu Iron Man sebagai mentor Peter Parker.

Spider-Man: Homecoming (2018) menghadirkan musuh utama Adrian Toomes (Michael Keaton). Film ini mengambil latar setelah peristiwa di film Captain America: Civil War, di mana Peter Parker kembali ke kehidupannya bersama Bibi May di bawah pengawasan mentornya.

Menampilkan nuansa remaja Peter Parker dengan segala keceriaan khas remajanya. Ia memiliki kostum yang sangat canggih dari Iron Man. Kostum itu ia gunakan untuk mati-matian melawan Vulture, penjahat yang sebenarnya adalah kelas teri bagi Avengers.

Dalam film ini, kekasih hati Peter adalah Liz (Laura Harrier), perempuan cantik dan populer di sekolahnya Peter Parker.

Selanjutnya, pada tahun 2019, Jon Watts menggarap Spider-Man: Far From Home sebagai sekuel dari film tahun 2017. Kisahnya masih dikaitkan dengan semesta Avengers, di mana Iron Man sudah meninggal.

Kali ini, petualangan Peter berlatar di Eropa, melawan musuh utamanya, Mysterio alias Quentin Beck (Jake Gyllenhaal). Peter berhasil mengalahkan Beck lewat sebuah pertarungan sengit, setelah sang musuh sempat mengancam kehidupan Michelle Jones atau MJ (Zendaya), tambatan hati Peter Parker.

Terakhir, tentu saja Spider-Man: No Way Home yang rilis beberapa hari lalu, tepatnya pada 17 Desember 2021. Film ini adalah bab ketiga dalam trilogi Holland, dengan setting kejadian setelah identitas Peter Parker terungkap ke dunia. Hal itu menjungkirbalikkan kehidupan pacarnya MJ (Zendaya), sahabatnya Ned (Jacob Batalon) dan bibinya May (Marisa Tomei).

Putus asa untuk mengembalikan kehidupan normalnya, Peter meminta bantuan dari Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) yang secara tidak sengaja membuka pintu lintas semesta, yang kemudian menjadi awal malapetaka.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar