c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 Januari 2025

11:03 WIB

Selisik Generasi Beta, Era Baru Bayi Yang Lahir Di Tahun 2025

Tahun 2025 menjadi penanda era baru, di mana bayi-bayi yang lahir di tahun ini akan masuk dalam angkatan Generasi Beta.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p id="isPasted">Selisik Generasi Beta, Era Baru Bayi Yang Lahir Di Tahun 2025</p>
<p id="isPasted">Selisik Generasi Beta, Era Baru Bayi Yang Lahir Di Tahun 2025</p>

Ilustrasi tangan bayi di 2025. Pixabay

JAKARTA - Tahun 2025 menandai dimulainya sebuah era baru dalam perjalanan demografi manusia yang dikenal Generasi Beta. Generasi ini menggeser Generasi Alpha yang lahir dari tahun 2010 hingga 2024.

Generasi Beta ialah mereka yang lahir mulai tahun 2025 hingga pertengahan 2040-an. Bahkan, mereka akan tumbuh di tengah lanskap digital yang belum sepenuhnya bisa dibayangkan saat ini dan kemungkinan besar akan menyaksikan pergantian abad ke-22.

Melansir laman USA Today, nama Beta dipilih untuk melanjutkan urutan alfabet Yunani setelah Generasi Alpha (2010-2024). Gen Beta lahir dari generasi milenial yang lebih muda dan Generasi Z yang lebih tua.

Menurut McCrindle, sebuah lembaga riset sosial asal Australia yang dipimpin oleh analis generasi Mark McCrindle, pada tahun 2035 Generasi Beta diperkirakan akan mencakup setidaknya 16% populasi dunia. Selain itu, banyak anggota Gen Beta yang diperkirakan akan hidup hingga abad ke-22.

Bayi yang lahir pada tahun 2025, misalnya, akan berusia 76 tahun ketika tahun 2101 tiba. McCrindle memprediksi bahwa kehidupan digital dan fisik akan semakin terintegrasi bagi Generasi Beta.

Generasi Alpha mulai terbiasa dengan teknologi cerdas dan kecerdasan buatan (AI). Sementara generasi Beta akan hidup di dunia di mana AI dan otomatisasi hadir dalam hampir setiap aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, perawatan kesehatan, hingga hiburan.

Namun, kemajuan teknologi yang pesat ini juga akan memengaruhi cara orang tua Generasi Z mengasuh anak mereka. Menurut penelitian McCrindle, 36% orang tua dari Generasi Z setuju bahwa waktu layar anak-anak mereka harus dibatasi, dibandingkan dengan 30% orang tua milenial.

Ini menunjukkan bahwa orang tua Generasi Z kemungkinan akan lebih berhati-hati dalam mengatur interaksi anak-anak mereka dengan dunia digital. Selain teknologi, Generasi Beta juga akan menghadapi tantangan besar berupa perubahan iklim, pergeseran populasi global, dan urbanisasi yang cepat.

Namun, generasi ini akan dibesarkan oleh orang tua milenial dan Generasi Z yang lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Menurut Pew Research Center, 71% milenial dan 67% Generasi Z percaya bahwa perubahan iklim harus menjadi prioritas utama untuk memastikan planet yang berkelanjutan di masa depan.

Nilai-nilai ini kemungkinan besar akan diwariskan kepada Generasi Beta, sehingga mendorong mereka untuk hidup lebih adaptif dan peduli terhadap lingkungan. Generasi ini akan menjadi saksi dan pelaku utama dalam membentuk dunia yang lebih maju dan kompleks, di mana teknologi dan keberlanjutan menjadi faktor kunci.

Dengan tantangan perubahan iklim, kemajuan digital, dan globalisasi, Generasi Beta memiliki peluang besar untuk menciptakan solusi inovatif dan menjalani kehidupan yang lebih terhubung, adaptif, dan berkesadaran lingkungan.

Sementara itu, menurut McCrindle, jika pola penamaan saat ini berlanjut, generasi setelah Gen Beta kemungkinan akan disebut Generasi Gamma. Generasi Gamma diperkirakan mencakup mereka yang lahir antara tahun 2040 hingga 2054.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar