c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

30 Januari 2023

08:53 WIB

Sekali Seumur Hidup, Komet ZTF Akan Lewat Indonesia Februari

Waktu melintasnya komet ZTF ini di dekat Bumi diperkirakan akan terjadi dalam jarak terdekat 42.472.000 km, pada 2 Februari sekitar pukul 00.32 WIB (01.32 WITA/02.32 WIT).

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Rendi Widodo

Sekali Seumur Hidup, Komet ZTF Akan Lewat Indonesia Februari
Sekali Seumur Hidup, Komet ZTF Akan Lewat Indonesia Februari
Citra komet ZTF yang tertangkap pengamatan teleskop. Dok. NASA/Jose Francisco Hernandez

JAKARTA - Komet langka dengan nama C/2022 E3 (ZTF) akan melintas dekat Bumi pada sekitar awal Februari mendatang. Fenomena ini bisa diamati tanpa menggunakan alat bantu optik, atau hanya dengan mata telanjang, di seluruh wilayah Indonesia.

Layak disebut langka, komet ini hanya akan melintasi Bumi satu kali dalam seumur hidupnya. Hal itu dikarenakan orbit ZTF berbentuk hiperbola, atau mempunyai nilai kelonjongan/eksentrisitas lebih besar dari satu, sehingga membentuk kurva terbuka di kedua titik fokusnya.

Sementara itu, orbit sejumlah komet lain umumnya membentuk parabola (kelonjongannya tepat bernilai satu). Ada juga, yang membentuk orbit elips yang kelonjongannya berharga antara 0 hingga 1.

Sejumlah astronom memperkirakan periode kemunculan komet ini mencapai 260.000 tahun sekali (dihitung dari 360 derajat ekliptika dibagi dengan gerak harian 13,6 milidetik busur per hari) atau bahkan 50.000 tahun (dengan membalik eksentrisitas agar dapat bernilai antara 0 hingga 1).

Karena orbit komet ini hiperbolik juga, seperti asteroid Oumuamua, komet ZTF diyakini adalah salah satu objek langit antarbintang.

Waktu melintas komet ZTF di dekat Bumi diperkirakan akan terjadi dalam jarak terdekat 42.472.000 km, pada 2 Februari sekitar pukul 00.32 WIB (01.32 WITA/02.32 WIT).

Namun, keberadaannya sudah dapat dilihat di seluruh Indonesia sejak tanggal 1 Februari sekitar pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat (sesuai zona waktu masing-masing) dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis.

Untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, komet ini mencapai titik tertingginya pada pukul 21.53 WIB dengan ketinggian 11,9 derajat. Di mana saat mencapai titik terdekat, komet ini terlihat di arah Utara dengan ketinggian 7,4 derajat.

Seperti disebutkan sebelumnya, ZTF dapat diamati menggunakan mata telanjang sebab saat melintas dekat Bumi magnitudo komet ini hanya mencapai +4,94. Tetapi, bisa tidaknya komet ini dilihat dengan jelas juga akan tergantung kondisi daerah pengamatannya.

Untuk wilayah berpolusi cahaya sangat rendah (daerah pedalaman) hingga ringan (daerah pedesaan), ZTF akan sangat mungkin dilihat jelas. 

Sementara itu, untuk wilayah berpolusi cahaya sedang (daerah pinggir kota/suburban) hingga tinggi (daerah perkotaan/urban) mungkin agak cukup sulit mengamati komet ini.

Untuk dapat mengamati komet ini, cukup mencari tempat yang bebas dari polusi cahaya, medan pandang bebas dari penghalang, dan tentunya kondisi cuaca yang cukup cerah.

Ketika kondisi tersebut terpenuhi, komet ZTF bahkan akan dapat diabadikan dengan cukup jelas menggunakan kamera DSLR, kamera CCD yang terpasang dengan teleskop dan terhubung dengan laptop/komputer.

Untuk nama yang disematkan pada komet yang pertama kali diamati pada 10 Juli 2021 ini sendiri, ZTF, berasal dari singkatan Zwicky Transient Facility. Nama ini diambil dari sebuah fasilitas pengamatan astronomis dengan medan pandang yang lebar yang menggunakan kamera yang terhubung dengan teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar