21 Maret 2025
21:00 WIB
Saturation Diving, Saat Menyelam Menjadi Profesi Dengan Upah Besar
Saturation diving adalah bentuk nyata dari kolaborasi teknologi dan ketahanan manusia.
Editor: Rendi Widodo
Seorang penyelam saturasi sedang bekerja. Wikimedia/Eric Lippmann
JAKARTA - Menikmati keindahan alam bawah laut yang sejati tentu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang menyukai menyelam. Dikenal sebagai hobi dan sebagian sebagai pekerjaan terkait ilmu pengetahuan, ternyata ada pekerjaan ekstrem berkaitan dengan menyelam yang punya bayaran sangat tinggi, yakni saturation diving.
Saturation diving atau penyelaman saturasi adalah metode yang memungkinkan penyelam bekerja di dasar laut yang sangat dalam. Jauh dari urusan melihat keindahan bawah laut, seorang penyelam saturasi justru berfokus pada pekerjaan serius bawah laut seperti perbaikan pipa minyak, instalasi struktur bawah laut, dan eksplorasi kelautan.
Seorang penyelam saturasi harus tinggal dalam chamber bertekanan (berbentuk tabung sebesar 40 meter kubik dengan berbagai fasilitas dasar seperti toilet dan tempat tidur) selama berminggu-minggu untuk mengadaptasi tubuh agar bisa melakukan penyelaman dalam.
Fenomena unik dari saturation diving adalah tekanan yang dihadapi oleh penyelam. Mereka hidup dan bekerja dalam kondisi dengan tekanan udara yang tinggi yang setara dengan kedalaman air. Karena itu, gas helium sering ditambahkan dalam campuran udara di dalam chamber bertekanan untuk mencegah efek narkosis nitrogen, kondisi yang dapat memengaruhi kesadaran seseorang di bawah tekanan udara tinggi.
Pekerjaan sebagai saturation diver dikenal sebagai salah satu pekerjaan yang sangat berisiko sekaligus menguntungkan. Penyelam saturasi dapat menghasilkan pendapatan tinggi karena risiko tinggi dan keterampilan khusus yang dibutuhkan.
Seorang penyelam saturasi bisa digaji hingga US$45.000 (Rp742 juta) per bulan. Tak hanya itu, di luar upah yang sudah cukup tinggi ini, seorang penyelam saturasi juga akan menerima bayaran ekstra yang disebut depth pay.
Depth pay adalah bonus berdasarkan kedalaman penyelaman. Nilainya biasanya US$4 per kaki kedalaman. Jadi, jika seorang penyelam bekerja di kedalaman 300 kaki dia akan mendapatkan US$1.200 (Rp19 juta) per sekali turun kerja. Jika penyelam turun kerja 4 kali dalam satu periode misi maka dia akan mendapatkan depth pay US$4.800 (Rp79 juta) secara total.
Tak berhenti di depth pay, ada lagi insentif tambahan yang akan diterima seorang penyelam yang bernama daily rate. Insentif ini adalah kompensasi dari waktu tinggal seorang penyelam di chamber bertekanan yang akan dihitung per harinya. Nilainya bisa mencapai US$600 per hari.
Jika seorang penyelam tinggal di chamber bertekanan selama 3 minggu, maka dia akan menerima daily rate US$12.600 (Rp207 juta).
Dari komposisi pengupahan di atas, akhirnya seorang penyelam saturasi bisa menerima bayaran total hingga US$62.400 (Rp1 miliar) per bulan.
Tergiur dengan upah seperti itu? Tentu kita juga harus menimbang kompensasi pekerjaan yang diemban seorang penyelam saturasi. Seperti hidup berat yang harus dilakukan di chamber bertekanan hingga segudang risiko mematikan bekerja di kedalaman antara 180 hingga 300 meter di bawah laut.
Rekor kedalaman yang pernah diraih oleh penyelaman saturasi sendiri adalah penyelaman eksperimen yang dilakukan oleh perusahaan penyelaman asal Prancis, COMEX, yang berhasil mengirim penyelamnya hingga ke kedalaman 701 meter di bawah laut pada tahun 1992.
Saturation diving adalah bentuk nyata dari kolaborasi teknologi dan ketahanan manusia. Dengan risiko tinggi, dedikasi yang besar, dan peran penting dalam eksplorasi bawah air, profesi ini menjadi salah satu yang paling menantang sekaligus memuaskan di dunia.
Lebih dari sekadar upah, seorang penyelam saturasi selalu dihormati di lingkungan kerja mereka dan dianggap sebagai pion terpenting dari sebuah perusahaan penyelaman.