c

Selamat

Sabtu, 8 November 2025

KULTURA

25 Juni 2022

17:24 WIB

Sanghyang Heuleut, Danau Eksotis Di Bandung Barat

Sanghyang Heuleut merupakan danau yang konon cerita terbentuk akibat letusan gunung api purba.

Penulis: Gema Bayu Samudra

Editor: Satrio Wicaksono

Sanghyang Heuleut, Danau Eksotis Di Bandung Barat
Sanghyang Heuleut, Danau Eksotis Di Bandung Barat
Sanghyang Heuleut, Surga Tersembunyi di Alam Bandung. Shutterstock/dok

JAKARTA - Bandung selalu punya cerita menarik tentang wisatanya. salah satunya adalah Danau Sanghyang Heuleut yang berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Rajamandala Kulon, Cipanas. 

Sanghyang Heuleut bukan sekedar danau biasa. Danau ini dikelilingi tebing dan bebatuan eksotis berukuran besar, ditambah airnya yang sangat jernih.

Tebing-tebing batu yang mengelilingi danau kerap dijadikan para traveles sebagai tempat melompat ke dalam danau. Dengan kedalaman mencapai tiga meter, danau ini aman bagi para wisatawan untuk melakukan aktivitas loncat indah. Namun, faktor keselamatan tetap harus diperhatikan. Bagi Anda yang tidak bisa berenang, baiknya menggunakan peralatan tambahan, seperti pelampung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. 

Konon, danau ini diyakini terbentuk oleh letusan Gunung Sunda, sebuah gunung api purba. Letusan yang penah terjadi di masa lampau itu pada akhirnya membentuk sebuah cekungan dari batuan-batuan besar.  

Di cekungan itu kemudian terisi air yang berasal dari sungai Citarum lama. Dan lama kelamaan membentuk sebuah danau yang tampak seperti sekarang.

Adapun penamaan Sanghyang Heuleut sendiri diambil dari bahasa Sunda kuno, yakni kata “Sanghyang” yang berarti suci atau dewa; dan “Heulet” berarti jeda atau waktu.

Dalam legenda setempat, konon para dewa turun dari kayangan untuk mandi di tempat ini. Atas kejadian itu warga setempat menamainya sebagai Sanghyang Heuleut.

Di kawasan sekitar danau tersebut terdapat pula dua gua, yang juga menarik ditelusuri. Adalah Gua Sanghyang Tikoro dan Gua Sanghyang Poek. Keduanya memiliki ceritanya masing-masing dalam penamaanya.

Gua Sanghyang Tikoro berasal dari bahasa Sunda yang mempunyai arti kerongkongan, karena gua ini dialiri air sungai yang masuk ke dalam ruangan gelap yang menyerupai sebuah kerongkongan.

Sementara Gua Sanghyang Poek memiliki arti gelap. Dari namanya pasti dapat dibayangkan bagaimana keadaan di dalam gua tersebut. Gua ini merupakan celah dan terhimpit oleh tebing yang tinggi. Sama seperti Sanghyang Tikoro, gua ini juga dialiri air sungai dan cenderung lebih kecil.

Nah, bagi penyuka tantangan, tak ada salahnya jika destinasi alam ini masuk dalam daftar liburan Anda. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar