c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

16 Juli 2024

13:21 WIB

Salmiak, Variasi Corak Baru Kucing Dari Genetik Spesifik

Nama salmiak diambil dari bahasa Finlandia, tempat di mana warna baru ini ditemukan, yang berarti salty licorice, sebuah rasa camilan khas di sana.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p>Salmiak, Variasi Corak Baru Kucing Dari Genetik Spesifik</p>
<p>Salmiak, Variasi Corak Baru Kucing Dari Genetik Spesifik</p>

Kucing salmiak memiliki warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih. Dok/BBC Science Focus/Ari Kankainen

JAKARTA - Kucing banyak dipelihara karena mereka adalah hewan yang lucu, lincah, dan menyenangkan untuk menjadi teman. Mereka juga memiliki sifat yang mandiri namun dapat akrab dengan pemiliknya, sehingga menjadi pilihan ideal sebagai hewan peliharaan di banyak rumah tangga.

Sementara itu, anak bulu (anabul) yang menggemaskan ini umumnya memiliki corak warna seperti orange, abu-abu, hitam, atau putih. Mereka juga sering memiliki warna campuran seperti orange-putih, hitam-putih, atau abu-abu-putih yang menarik.

Namun, tahukah Anda bahwa baru-baru ini ilmuwan mengungkapkan adanya warna kucing yang baru?

Melansir laman BBC Science Focus, warna langka baru pada kucing ini dikenal sebagai kucing salmiak. Para peneliti mengumpulkan sampel darah dari lima kucing dengan izin langsung dari pemiliknya.

Mereka menguji 4 sampel dari kucing-kucing tersebut untuk mengidentifikasi gen yang memengaruhi warna bulu. Hasilnya, kucing-kucing ini memiliki gen khusus yang mengatur warna bulu penuh tanpa adanya gen untuk bulu putih.

Peneliti menemukan bahwa bulu kucing yang berwarna hitam atau biru disebabkan oleh sifat genetik tertentu. Selanjutnya, para peneliti melakukan upaya untuk memantau seluruh DNA kucing untuk mencari perubahan.

Mereka menemukan bahwa salah satu kucing memiliki bagian DNA yang hilang, kemudian diketahui sebagai penyebab munculnya warna salmiak. Tidak berhenti di situ, para ilmuwan melakukan penelitian lanjutan dengan mempelajari genetika pada 180 kucing.

Sebagian dari kucing-kucing tersebut memiliki bulu berwarna salmiak, sementara sebagian lainnya tidak. Para ilmuwan menggunakan alat khusus untuk memeriksa apakah kucing-kucing itu memiliki varian genetik wild-type allele.

Peneliti mengungkapkan warna bulu salmiak akan muncul pada keturunan kucing jika kedua induk memiliki wild-type allele dari gen tertentu yang mengontrol warna bulu tersebut. Wild-type allele mengacu pada versi normal atau paling umum dari gen yang ada dalam populasi kucing.

Namun, kucing lain dalam keturunan tersebut tidak akan memiliki bulu dengan warna salmiak jika hanya salah satu dari kedua induk yang membawa genetik ini. Ini karena warna bulu salmiak memerlukan kedua versi gen yang sesuai dari masing-masing induk agar bisa diekspresikan dalam keturunan kucing.

Seperti diketahui, nama salmiak diambil dari bahasa Finlandia, tempat di mana warna baru ini ditemukan, yang berarti salty licorice, sebuah rasa camilan khas di sana. Kucing salmiak memiliki warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih.

Mereka juga memiliki pola tuksedo di bagian tubuh lainnya yang terdiri dari warna putih solid pada leher, dada, perut, dan cakar. Pada pola ini, warna putih tersebut menyerupai pakaian jas formal yang disebut tuxedo, memberikan kucing salmiak penampilan yang khas dan unik.

Dalam penelitian ini, ilmuwan mengungkapkan bahwa warna baru ini disebabkan oleh perubahan warna bulu kucing. Bulu kucing pada bagian dekat akar cenderung berwarna hitam, namun semakin mendekati ujungnya, bulu tersebut memudar menjadi warna putih.

"Penemuan varian salmiak ini memperkaya pemahaman kita tentang genetika warna bulu kucing," jelas Dr. Heidi Anderson yang merupakan penulis studi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar