07 Juli 2025
13:59 WIB
Run for Equality, Ajang Lari Untuk Dorong Inklusivitas Bagi Disabilitas
Selain membuka donasi publik, sebagian dari penjualan tiket gelaran Run for Equality 2025 pun juga akan didonasikan untuk pengadaan kaki palsu bagi Puspadi Bali.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Run for Equality 2025 mendukung inklusivitas bagi para penyandang disabilitas. Dok: Plan Indonesia.
JAKARTA - Ajang lari Run for Equality kembali digelar tahun ini, berlansung di empat kota berbeda di Indonesia. Ajang ini mengajak masyarakat untuk bergerak bersama secara fisik sembari mendukung inklusivitas bagi penyandang disabilitas dan caregiver.
Run for Equality 2025 mengusung tema "Membangun Keluarga yang Kuat Melalui Olahraga dan Permainan". Tema ini menegaskan pesan soal pentingnya peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak, termasuk anak penyandang disabilitas.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia, selaku penyelenggara Run for Equality 2025, Dini Widiastuti mengatakan, masyarakat perlu memberi perhatian terhadap persoalan penyandang disabilitas hari ini. Menurutnya masih ada banyak tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas di Indonesia saat ini, baik terkait aksesibilitas, partisipasi, maupun penerimaan sosial.
Padahal secara jumlah, penyandang disabilitas di Tanah Air terhitung cukup banyak jumlahnya. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, menunjukkan bahwa ada sekitar 22,97 juta jiwa atau 8,5% populasi Indonesia hidup dengan berbagai ragam disabilitas. Di saat yang sama data Susenas 2024 juga menunjukkan bahwa, 17,2% penyandang disabilitas berusia 15 tahun ke atas di Indonesia, ternyata tidak pernah mengenyam bangku sekolah.
Dari situlah Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bekerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas (KND) kembali menggelar lari amal Run for Equality 2025. Gelaran ini menyuarakan pesan kuat tentang pentingnya mendorong perubahan cara pandang masyarakat terkait kesetaraan bagi anak-anak, anak perempuan, dan kelompok disabilitas di seluruh Indonesia.
"Acara ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran bahwa kesetaraan bukanlah pilihan, tapi kebutuhan. Harapannya, ini menjadi babak baru dalam upaya mewujudkan inklusi yang lebih luas bagi kelompok disabilitas," kata Plt Ketua KND, Jonna Aman Damanik.
Dini Widiastuti juga menekankan bahwa Run for Equality bukan hanya tentang mencapai garis akhir. Melainkan tentang memulai langkah bersama demi dunia yang lebih setara. Hal ini dimulai dari membangun keluarga yang kuat dengan menanamkan nilai-nilai empati, kesetaraan, dan saling mendukung.
"Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk lebih memahami pentingnya inklusivitas dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam ruang keluarga dan komunitas," jelas Dini.
Run for Equality 2025 akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 13 Juli. Ajang ini hadir dengan pilihan jarak 2KM dan 5KM, dengan titik mulai dan akhir di Epiwalk Lifestyle, Kuningan. Selain itu, ajang ini juga akan digelar di Bandung pada 27 Juli, lalu berlanjut di Kupang hingga Makassar pada September dan November mendatang.
Baca juga: Leonardus Aditya, Berlari Untuk Kehidupan
Sederet figur publik akan ikut meramaikan ajang ini, termasuk di antaranya aktor Joe Taslim, model Kelly Tandiono, aktris Joanna Alexandra, serta pelari disabilitas Natrio Catra Yososha.
Selain menjadi ruang bagi para pelari, Run for Equality 2025 juga menghadirkan program untuk keluarga atau publik secara luas, lewat acara Family Fest yang akan berlangsung pada 11-12 Juli 2025 di Epiwalk Lifestyle Jakarta. Acara ini menghadirkan talkshow inspiratif dan edukatif seputar isu disabilitas.
Terakhir, Plan Indonesia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penggalangan dana melalui Kitabisa.com/kitasetara2025, untuk mendukung beragam program bagi penyandang disabilitas. Sebagian dari penjualan tiket gelaran Run for Equality 2025 pun juga akan didonasikan untuk pengadaan kaki palsu bagi Puspadi Bali.