c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 September 2025

13:31 WIB

RoboGo, Alat Pendeteksi Sumbatan Gorong-gorong Karya Mahasiswa ITS

RoboGo bisa meminimalisir tenaga manusia dalam memeriksa kondisi gorong-gorong saat terjadi sumbatan. Bahkan bisa lebih diandalkan karena ukurannya relatif kecil.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>RoboGo, Alat Pendeteksi Sumbatan Gorong-gorong Karya Mahasiswa ITS</p>
<p>RoboGo, Alat Pendeteksi Sumbatan Gorong-gorong Karya Mahasiswa ITS</p>

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember memperkenalkan RoboGo, robot pendeteksi sumbatan gorong-gorong. Dok: ITS.

JAKARTA - Banyak kota di Indonesia menjadi langganan banjir, sebuh saja misalnya Jakarta. Banjir terjadi di kota ini tak hanya karena intensitas hujan yang besar, tapi juga masalah aliran air, di mana tidak semua wilayah memiliki sistem drainase air yang baik.

Di sejumlah tempat, masih banyak gorong-gorong yang tersumbat oleh sampah. Utamanya adalah gorong-gorong yang memiliki desain tertutup, sehingga relatif sulit untuk dibersihkan secara berkala.

Melihat adanya masalah tersebut, sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berinisiatif membuat sebuah robot yang dinamakan RoboGo. Robot ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat mempermudah mendeteksi sumbatan di gorong-gorong atau saluran bawah tanah, secara lebih cepat dan tepat. Sehingga risiko ancaman banjir akibat gorong-gorong yang tersumbat sampah bisa dicegah.

"Dengan adanya RoboGo ini diharapkan bisa menemukan lokasi titik sumbatan itu lebih cepat," kata Zhafarullah Ahmad, salah satu anggota tim pembuat RoboGo, dilansir dari laman resmi ITS, Kamis (4/9).

Zhafarullah Ahmad bersama dua rekan timnya, Rezky Dwi Santika dan Rigel Ramadhani Waloni, membuat RoboGo dengan desain yang menyesuaikan bentuk gorong-gorong yang panjang dan tertutup. Karena itu sejumlah fitur pendukung disematkan, seperti kamera dan lampu untuk menampilkan kondisi gorong-gorong secara langsung melalui aplikasi RoboGo. Dengan fitur itu, robot tetap dapat dioperasikan dalam kondisi pencahayaan yang gelap.

Baca juga: Mahasiswa Unpad Gunakan Kemeyan Sebagai Bahan Terapi Fobia

Robot yang dikembangkan dalam proyek mata kuliah Telematika ini juga dirancang kedap air, sehingga relatif aman untuk menyusuri gorong-gorong. Selain itu, RoboGo juga dibekali dengan sensor ultrasonik obstacle detection sebagai alat pendeteksi benda yang menyumbat aliran saluran bawah tanah. Sensor tersebut berfungsi untuk menginformasikan jarak dan posisi hambatan yang terdapat di depannya.

"Kita juga bisa tahu kecepatan, arah, dan titik posisi robot itu ada di mana dari posisi awal diterjunkan," kata Ahmad.

Terkait tenaga, robot yang pernah dipamerkan di gelaran Computer Engineering Expo 2025 di ITS ini menggunakan baterai berkapasitas 6.000 mAH yang mampu bertahan selama lima hingga enam jam.

Meski masih berupa prototipe, tim mahasiswa angkatan 2022 dari Departemen Teknik Komputer ITS ini berharap inovasinya tersebut dapat terus disempurnakan, khususnya pada aspek ketahanan dan sistem penggerak robot. Sebab secara manfaat, RoboGo bisa meminimalisir tenaga manusia dalam memeriksa kondisi gorong-gorong saat terjadi sumbatan. Bahkan bisa lebih diandalkan karena ukurannya yang jauh lebih kecil dari manusia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar