16 Agustus 2025
17:04 WIB
Rich Brian Ungkap Sisi Rentan Diri Lewat Album Where Is My Head?
Where Is My Head? membuka sisi paling rentan dari Rich Brian, dari patah hati, rasa bersalah, hingga pergulatannya dalam menemukan identitas di tengah benturan budaya dan ekspektasi.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Artwork album penuh Rich Brian Where Is My Head? Dok: 88rising.
JAKARTA - Rich Brian mempersembahkan album terbaru, Where Is My Head? Album ini menandai eksplorasi musi dan fase artistik terbaru sang musisi, enam tahun sejak album penuh terakhirnya, The Sailor pada 2019 silam.
Album Where Is My Head? memperkenalkan 15 track yang merangkum penjelajahan musikal Rich Brian selama beberapa tahun terakhir. Album ini juga memperkenalkan kolaborasi sang raper dengan sejumlah musisi mancanegara, yaitu Ski Mask The Slump God, Toro Y Moi, Charlotte Day Wilson, dan Redveil.
Album ini disebut sebagai "tuturan" paling personal dari Rich Brian, serta sepenuhnya digarap sesuai arah kreatifnya sendiri, di bawah naungan produksi 88rising. Sebuah karya yang jujur, reflektif dan penuh emosi sebagai cerminan perjalanan pendewasaan Rich Brian dan evolusi kreatif selama enam tahun terakhir.
Ditulis dan sebagian besar diproduseri sendiri, Where Is My Head? merefleksikan keinginan Brian yang semakin kuat untuk mengambil kendali penuh atas arah artistiknya dan menciptakan karya yang lebih jujur secara emosional. Album ini mengeksplorasi tema-tema seperti patah hati dan pemulihan, ambisi dan keterasingan, memori dan pencarian jati diri.
Melalui 15 lagu dalam album ini, termasuk kolaborasi dengan Toro y Moi di “Body High,” Charlotte Day Wilson & DAISY WORLD di “Is It?,” serta redveil di “Bumpy Road,” Brian membuka sisi paling rentan dari dirinya, dari patah hati yang menyakitkan, rasa bersalah karena melewatkan momen penting bersama keluarga, hingga pergulatannya dalam menemukan identitas di tengah benturan budaya dan ekspektasi.
Proyek ini juga mencakup beberapa lagu yang telah dirilis sebelumnya seperti “Little Ray of Light”, “Butterfly”, dan “Jumpy” yang menampilkan Ski Mask The Slump God. Masing-masing lagu ini memberikan gambaran tentang eksplorasi baru Brian dalam warna musik dan lirik yang semakin berkembang.
Bersamaan dengan peluncuran album, Brian memperkenalkan “She” (feat. Kuris Wells) sebagai single utama dari proyek ini. Lagu ini mengusung nuansa hip-hop alternatif santai membahas cinta, kehilangan, dan refleksi diri dengan diiringi musik melankolis yang dipadukan dengan lirik introspektif khas Brian, serta diperkuat lewat visualizer garapan sutradara Jared Hogan yang memperluas dunia sinematik album ini.
Secara konsep, Where Is My Head? memperkenalkan dua sosok dalam diri Brian, yaitu sebagai pencipta musik dan pencipta tokoh dalam cerita-ceritanya. Narasi album dengan lagu-lagu yang banyak bertema surealis, dikembangkan melalui serangkaian video musik dan visualizer yang semuanya disutradarai oleh Hogan, memberikan pengalaman yang imersif dan emosional bagi pendengar.
Lewat Where Is My Head?, Brian mendefinisikan ulang arti sukses versi dirinya sendiri. Dari penggunaan synth analog hingga vokal yang lebih jujur dan terbuka, album ini memperlihatkan sisi paling rentan dan dewasa dalam perjalanan kariernya, sekaligus memperkuat ikatan dengan basis penggemarnya yang terus tumbuh di seluruh dunia.
Baca juga: Megadeth Akan Rilis Album Terakhir Dan Tur Perpisahan
Sebagai bagian dari kampanye visual album ini, Brian juga memperkenalkan bentuk promosi yang tak biasa: lima truk di jalanan Jakarta yang dilukis dengan wajahnya sendiri serta kutipan khas dari lagu-lagu dalam Where Is My Head? Dengan menghadirkan elemen visual albumnya ke ruang publik, Brian membawa semangat albumnya ke dunia nyata, mendekatkan karya musiknya dengan publik dalam cara yang segar dan tidak biasa.
Selengkapnya, 15 lagu dalam Where Is My Head? yakni "Senja", "Body High" (feat. Toro y Moi), "Jumpy" (feat. Ski Mask The Slump God), "Took A Breath", "Butterfly", "Fat Cats, Starving Dogs" (feat. Maxo Kream), "Little Ray Of Light", "Ma", "Serpents!" hingga "Bumpy Road" (feat. redveil). Kemudian "Timezones", "Is It?" (feat. Charlotte Day Wilson & DAISY WORLD, "She" (feat. Kurtis Wells), "Oh Well" dan "Jelly Air Island".