28 Agustus 2024
10:13 WIB
Reza Rahadian Gabung Barisan, Suarakan Pembebasan Palestina
Solidaritas Reza Rahadian ditunjukkan dengan bergabung dalam acara Malam Palestina II yang digelar Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM)
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
Reza Rahadian dalam acara Malam Palestina II yang digelar Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (27/8). Validnews/Andesta
JAKARTA - Aktor Reza Rahadian kembali menunjukkan dukungannya untuk kemanusiaan. Bersama seniman, aktivis, dan juga sejumlah selebritis lainnya, dia menyuarakan pembebasan bagi Palestina.
Solidaritas Reza Rahadian ditunjukkan dengan bergabung dalam acara Malam Palestina II yang digelar Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (27/8). Dia menyerukan agar masyarakat Indonesia bersama-sama terus menyuarakan dukungan untuk rakyat Palestina.
"Saya rasa kita sepakat semua yang ada di sini berbicara atas nama kemanusiaan, terlepas sari latar belakang, ras, agama dan lain-lain. Ini adalah persoalan kemanusiaan, yang perlu sama-sama kita melihat dan menunjukkan rasa kepeduliaan," ungkap Reza Rahadian.
Reza sendiri mengaku telah menyimak dengan seksama tentang konflik yang terjadi di Palestina berhadapan dengan Israel. Bahkan, dia menyempatkan menemui pihak Kedutaan Besar Palestina di Jakarta untuk mendengar langsung cerita tentang perjuangan dan juga kesengsaraan yang telah ditanggung rakyat Palestina selama ini.
Karena itu, Reza menilai sudah sepatutnya ia menyuarakan keprihatinannya secara publik. Berharap agar hal itu dapat mendorong semakin banyak orang yang bersuara. Suara-suara yang keras dari Indonesia, sedikit banyak mungkin akan membantu penyelesaian konflik di Palestina.
Reza berharap, rakyat Palestina bisa segera merdeka dan berdaulat, sebagaimana yang kini telah dirasakan rakyat Indonesia.
"Semoga malam ini kita bisa bersama-sama untuk terus mengingatkan satu sama lain di sebelah kita bahwa ada cukup banyak orang yang sedang mengalami penderitaan yang luar biasa," tambahnya.
Reza Rahadian menjadi salah satu sosok selebritis yang mendukung dan meramaikan Malam Palestina II di TIM. Selain itu, ada pula Bella Fawzi bersama Chiki Fawzi dan Lala Karmela yang sebelumnya telah menyatakan dukungan mereka lewat proyek grup Friends of Palestine Indonesia dan merilis anthem "Tanah Para Nabi". Ketiganya menampilkan lagi lagu tersebut di panggung Malam Palestina II.
Aktris Wanda Hamidah, Inayah Wahid hingga aktor kawakan Jose Rizal Manua juga bergabung dalam kegiatan kali ini. Mereka membacakan puisi hingga berorasi menyuarakan dukungan untuk Palestina.
Malam Palestina II digelar DKJ dengan dukungan para seniman dan budayawan di Indonesia. Acara ini diramaikan dengan panggung pertunjukan, orasi, pembacaan puisi, dan bentuk lainnya. Termasuk di dalamnya pameran seni rupa yang melukiskan tentang derita dan juga perjuangan rakyat Palestina.
Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Bambang Prihadi dalam sambutannya mengatakan, acara Malam Palestina II merupakan bentuk dukungan insan seni untuk kemerdekaan rakyat Palestina. Menurutnya, para seniman di Indonesia memiliki pengalaman yang panjang dalam menggalakkan dukungan untuk Palestina.
Suara para seniman setidaknya telah terdengar sejak tahun 1982 silam. Ketika itu, Gus Dur yang menjabat Ketua DKJ, menggelar acara bertajuk serupa di TIM.
Dengan kata lain, Malam Palestina II yang dihelat kali ini merupakan kelanjutan dari apa yang digalakkan Gus Dur dan para seniman Indonesia di masa silam.
"Saya kira malam ini jadi malam yang cukup penting bagi kita semua. Paling tidak hati dan pikiran kita masih waras untuk paling tidak terjaga, mendoakan saudara-saudara kita. Atau paling tidak terjaga untuk tetap berdiri bahwa kita punya perasaan dan rasa senasib sepenanggungan dengan teman-teman kita di Palestina," ucap Bambang Prihadi.
Sebagaimana diketahui, wilayah Tepi Barat dan Gaza, Palestina hingga saat ini masih menjadi sasaran serangan oleh Israel. Gelombang serangan Israel yang dimulai sejak Oktober 2023 lalu telah menewaskan puluhan ribu orang. Anak-anak, lansia dan perempuan telah banyak terbunuh, namun hingga saat ini gelombang kekerasan dan pembunuhan masih belum berakhir.