19 April 2024
10:25 WIB
Record Store Day Indonesia Kembali Ke Format Perayaan Toko Rilisan Fisik
Konsep gelaran Record Store Day Indonesia awal itu sejalan dengan format penyelenggaraan Record Store Day di seluruh dunia.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
Record Store Day Indonesia 2024. Dok. RSD Indonesia
JAKARTA - Record Store Day (RSD) Indonesia akan kembali digelar. Perayaan rilisan fisik tahunan ini akan berlangsung pada 20 April mendatang dengan titik perayaan tersebar di 20 toko rilisan musik fisik di Indonesia.
Gelaran RSD Indonesia tahun ini akan jadi bersejarah karena untuk pertama kalinya sejak 2015, format gelarannya dipusatkan pada toko-toko rilisan fisik. Dalam delapan tahun terakhir, RSD Indonesia dikenal dalam wajah bazar, di mana perayaan dipusatkan di satu tempat bagi semua toko rilisan fisik yang berpartisipasi.
Perayaan RSD Indonesia 2024 akan kembali seperti awal mula event ini diadakan di Indonesia pada 2012 silam. Di tahun-tahun pertamanya itu, RSD Indonesia digelar langsung di toko rilisan fisik, seperti di Monka Magic (Aksara Kemang) pada 2012, lalu Heyfolks! pada 2014.
Konsep gelaran RSD Indonesia awal itu sejalan dengan format penyelenggaraan Record Store Day di seluruh dunia. Konsep penyelenggaraan tersebut bertolak dari inisiatif Michael Kurtz dan Carrie Colliton yang pertama kali menghadirkan Record Store Day di Amerika Serikat pada 2007 silam. Dari inisiatif dua tokoh tersebut, Record Store Day kemudian menjelma perayaan di seluruh dunia.
Salah satu Koordinator RSD Indonesia, Satria Ramadhan mengatakan, dikembalikannya format perayaan ke bentuk awal merupakan langkah mengembalikan helatan tersebut ke ‘hakikat’.
Lebarannya pecinta rilisan fisik, begitu anggapan yang berkembang, pada dasarnya adalah upaya untuk menjaga kelestarian toko rilisan fisik dan juga rilisan fisik musik yang saat itu mulai tergeser keberadaannya oleh rilisan digital.
Satria mengaku sempat berdialog dengan inisiator Record Store Day global, Michael dan Carrie terkait perayaan RSD Indonesia. Dialog itu pula yang memunculkan kritik dari kedua inisiator tersebut atas bentuk penyelenggaran RSD Indonesia yang dianggap tak mengindahkan konsep Record Store Day itu sendiri.
Bahwa, ide Record Store Day berawal dari para pemilik toko rilisan fisik independen di Amerika dan di tempat itulah seharusnya perayaan berlangsung. RSD di seluruh dunia biasanya jatuh pada Sabtu ketiga di bulan April.
“Tahun ini, kita akan kembalikan konsep Record Store Day ke toko-toko rilisan fisik yang mendaftarkan toko nya untuk berpartisipasi. Mereka akan mendapatkan jatah rilisan eksklusif RSD Indonesia dan tokonya akan kita promosikan di social media” ungkap Satria Ramadhan dalam keterangan pers, dikutip Jumat (19/4).
RSD Indonesia 2024 melibatkan 20 toko rilisan fisik dari berbagai daerah. dengan kata lain, perayaan nantinya akan berlangsung serentak di toko-toko rilisan fisik tersebut.
Toko-toko yang berpartisipasi tahun ini di antaranya Atlas Records (Jakarta), Heyfolks! (Bekasi) Lokananta Record Store (Solo), Elbuba Store (Pekalongan), Locasoul Records (Banjarmasin), Millers Records Bali hingga MMC Record Store (Makassar).
“Semoga di tahun tahun mendatang lebih banyak lagi yang ikutan dan bisa merayakannya bersama sebagai satu kesatuan” tambah Satria.
Bazar di Jakarta
Meski beralih dari bentuk penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, RSD Indonesia mencoba mempertahankan kemeriahannya dengan tetap menggelar program berbentuk bazar. Program yang diberi nama Record Store Day Indonesia Market, akan digelar seminggu setelah acara inti RSD Indonesia.
Record Store Day Indonesia Market akan berlangsung pada 27-28 April mendatang di Senayan Park, Jakarta. Event ini akan mengumpulkan toko-toko rilisan fisik dari berbagai kota, bergabung dengan para penghobi maupun mereka yang tak memiliki toko fisik namun hendak menjajakan koleksi miliknya.
“Untuk menambah kemeriahan euforia RSD, kami adakan event lain dengan format bazar dengan nama Record Store Day Indonesia Market, eventnya seminggu setelah RSD worldwide. Ini kita adakan sebagai wadah bagi teman-teman yang belum punya toko rilisan fisik dan juga mereka yang punya toko rilisan fisik.” Jelas Mayo Ramandho, yang juga Koordinator RSD di Indonesia.
Secara keseluruhan, RSD Indonesia 2024 akan menawarkan beberapa hal baru. Selain format penyelenggaraannya yang berbeda, tahun ini pun akan ramai rilisan fisik dari para musisi yang bekerjasama dengan toko-toko partisipan.
Merujuk publikasi penyelenggara, akan ada hampir 50 rilisan eksklusif dalam bentuk CD, kaset maupun vinyl. Rilisan itu datang dari St. Loco, Godbless, Bakuucakar, Sore, The Dare, Kadapat, Terjun Payung serta banyak lagi lainnya. Terutama, akan banyak rilisan dari musisi-musisi yang berbasis di daerah-daerah.