28 April 2022
14:32 WIB
Editor: Rikando Somba
JAKARTA- Sebanyak 843 destinasi wisata di wilayah kerja Perum Perhutani, di Jawa dan Madura akan dikembangkan menjadi wisata alam. Ini merupakan kesepakatan Perum Perhutani bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) yang ditandatangani Kamis (28/4). Pengembangan ratusan destinasi wisata itu dilakukan melalui rebranding wisata alam, standardisasi pengelolaan, digitalisasi, penambahan fasilitas, pengembangan produk, dan product identity branding.
"Sebanyak 35 lokasi kami kelola secara mandiri, dan 808 lokasi lainnya dikelola melalui pola kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)," ungkap Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro sesuai acara penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Gedung Graha Perhutani, Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
MoU tersebut merupakan langkah awal mengembangkan objek wisata lingkungan wilayah Perhutani. Banyak tempat wisata alam yang juga bersejarah di lingkup wilayah kerja Perhutani.
Terhadap kesepakatan, Dirut TWC Edy Setijono menyampaikan bahwa kolaborasi ini mendorong kesiapan objek wisata serta komponen penopang lainnya dalam mewujudkan ekosistem pariwisata di sekitarnya.
"Destinasi wisata tidak bisa berdiri sendiri, keberadaannya harus didukung oleh ekosistem di sekitarnya, ekosistem ini yang membuat destinasi menjadi berkelanjutan. Hal itulah yang menjadi dasar kami dalam melakukan upaya kolaborasi dengan berbagai pihak serta stakeholder," katanya.
Wakil Direktur Utama Injourney Edwin Hidayat Abdullah memberikan dukungan kepada TWC sebagai anak usaha Injourney yang bergerak di bidang heritage destination management untuk bisa mengembangkan ekosistem pariwisata, salah satunya di kawasan hutan bersama Perhutani.
"Dengan terjalinnya kesepakatan ini, Injourney tidak hanya berkontribusi pada pelestarian hutan saja, tapi juga memajukan dan mendukung pariwisata Indonesia untuk kembali sebagai penggerak roda perekonomian bagi bangsa Indonesia dengan tidak melupakan keterlibatan UMKM," ujarnya.

Strategi Khusus
Sementara, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) juga menyiapkan strategi khusus bagi wisatawan yakni kampanye "Sustainable Tourism" yang diturunkan menjadi "Green Tourism" . Strategi ini dilakukan agar kelestarian cagar budaya dan alam terjaga.
"Green Tourism" ini ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat pentingnya menjaga harmonisasi kelestarian cagar budaya dan alam, saat berkunjung ke destinasi Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Kraton Ratu Boko.
"Kampanye 'Sustainable Tourism' yang diturunkan menjadi 'Green Tourism' jni di dalamnya terdapat beberapa program," kata Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Hetty Herawati di Sleman, Rabu.
Hetty mengatakan, kampanye tersebut diawali pada Tahun Baru 2022 dengan mengajak wisatawan pertama untuk menanam pohon di kawasan destinasi PT TWC.
Dikutip dari Antara, "Kampanye 'Sustainable Tourism' yang diturunkan ke dalam 'Green Tourism' mengajak wisatawan berkontribusi dalam pelestarian cagar budaya dan alam.
Ia mengatakan, wisatawan dapat menikmati kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan dengan berkeliling menaiki "electrical vehicle" serta menikmati "experience Paket EduKriya Go Green" di Taman Wisata Candi Borobudur.
Kampanye dilanjutkan dengan program-program berkelanjutan lain. Diantaranya adalah Paket EduKriya Go Green. Paket ini adalah pembuatan kerajinan souvenir Candi Borobudur dari bahan utama berasal dari sampah plastik, dikombinasi dengan bahan ramah lingkungan lainnya seperti pasir, serbuk bata merah, tepung kanji dan air.