c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

KULTURA

27 Oktober 2025

09:39 WIB

Rambut Bukan Sekadar Pelindung, Tapi Juga Sensor Dan Arsip Ingatan Tubuh

Di dalam folikel rambut ada "kebun binatang" mikroba yang penuh dengan bakteri, virus, dan jamur yang merawat fungsi rambut untuk melindungi kulit, mengirim sinyal hinggga merekam data biologis.

<p>Rambut Bukan Sekadar Pelindung, Tapi Juga Sensor Dan Arsip Ingatan Tubuh</p>
<p>Rambut Bukan Sekadar Pelindung, Tapi Juga Sensor Dan Arsip Ingatan Tubuh</p>

Ilustrasi seseorang sedang menyisir rambut. Freepik.

JAKARTA - Rambut yang tumbuh di tubuh manusia menjalankan fungsi yang kompleks. Tak hanya pelindung bagi tubuh, rambut ternyata juga menjadi alat sensor hingga arsip tubuh.

Melansir Antara, dari The New York Times edisi 16 Oktober 2025, dokter kulit Ralf Paus dari University of Miami di Amerika Serikat menyampaikan bahwa di dalam folikel rambut ada "kebun binatang" mikroba yang penuh dengan bakteri, virus, dan jamur.

Mikroba-mikroba tersebut mengusir kuman yang berbahaya sehingga mengurangi risiko infeksi. Mikroba yang ada di folikel rambut juga bisa membantu rambut tumbuh dan meningkatkan warnanya.

Selain itu, rambut membantu penyembuhan luka dan cedera ringan.

Menurut Maksim Plikus, ahli biologi sel di University of California, tubuh memobilisasi sel punca di dalam folikel rambut untuk bermigrasi ke luka dan bertransformasi menjadi sel kulit baru.

"Saat luka sembuh, sel punca kembali ke tugas utamanya, yaitu menumbuhkan rambut," katanya.

Rambut juga menjalankan fungsi seperti antena.

Menurut ahli genetika molekuler Angela Christiano, folikel rambut berfungsi seperti detektor gerakan bagi otak, terbungkus ujung saraf yang aktif dengan sentuhan atau hembusan angin sekecil apapun.

Sebagai gambaran, ketika seekor serangga melayang di dekat mata maka bulu mata akan merasakannya dan secara refleks berkedip.

Kulit yang berambut memiliki saraf yang terhubung ke pusat emosi otak, karenanya belaian lembut bisa terasa menyenangkan.

Antonella Tosti, seorang dokter kulit di University of Miami, mengatakan bahwa rambut dapat berfungsi sebagai arsip kesehatan tidak resmi.

Faktanya, satu sentimeter rambut dapat menyimpan data biologis selama sebulan, sehingga dokter dapat menguji rambut untuk mengetahui penggunaan narkoba, keracunan, stres kronis, dan bahkan kepatuhan pengobatan.

Dokter Paus mengatakan bahwa folikel rambut pada dasarnya seperti ginjal kecil, menyerap senyawa beracun dan menyimpannya di batang rambut yang mati.

Kondisi rambut juga bisa menunjukkan tingkat stres. Menurut Christiano, kerontokan rambut yang cepat seringkali merupakan penanda masalah kesehatan.

Kekurangan nutrisi, disfungsi tiroid, dan demam tinggi dapat menyebabkan kerontokan rambut secara tiba-tiba, begitu pula penurunan berat badan tiba-tiba, melahirkan, dan operasi besar.

"Ketika hal ini terjadi, pasien bisa sangat tertekan," kata Christiano, lalu menambahkan bahwa rambut biasanya bisa tumbuh kembali dalam waktu tiga hingga enam bulan.

Beberapa ahli percaya bahwa ketika sakit atau tegang, tubuh akan menghentikan proses yang kurang penting seperti pertumbuhan dan pemeliharaan rambut untuk mengalihkan nutrisi dan energi ke bagian tubuh yang lain.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar