c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

30 Oktober 2025

20:24 WIB

Ragam Mitos Kanker Payudara, Wajib Tahu!

Prevalensi kanker payudara sangat tinggi, termasuk angka kematian akibat penyakit ini. Di samping itu, sampai dengan saat ini masih banyak mitos terkait kanker payudara yang salah.  

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">Ragam Mitos Kanker Payudara, Wajib Tahu!</p>
<p id="isPasted">Ragam Mitos Kanker Payudara, Wajib Tahu!</p>

Ilustrasi kanker payudara. Ist/dok

JAKARTA - Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker dengan angka kejadian paling tinggi di dunia. Data Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) di 2022 menunjukan, ada lebih dari 66 ribu kasus kanker payudara di Indonesia dengan angka kematian mencapai 30% dari jumlah kasus tersebut.

Salah satu penyebab tingginya adalah masih banyaknya mitos di masyarakat seputar kanker payudara. Apa sajakah? Berikut ragam mitos kanker payudara yang beredar di masyarakat, wajib tahu.

Payudara Besar Lebih Berisiko

Banyak orang percaya bahwa wanita dengan payudara besar memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, padahal anggapan ini tidak benar. Orang berasumsi payudara besar memiliki lebih banyak jaringan, sehingga peluang sel di dalamnya berubah menjadi kanker lebih besar. Padahal, itu keliru. 

Beberapa penelitian dan lembaga kesehatan dunia seperti American Cancer Society, National Cancer Institute, dan Breast Cancer Now menyebut, ukuran payudara tidak memiliki hubungan dengan risiko kanker payudara. Sebaliknya, usia dan riwayat keluarga merupakan faktor risiko kanker payudara.

Menaruh Handphone di Kantong Dada

Menaruh handphone di kantong dada juga menjadi salah satu mitos kanker payudara yang banyak beredar di masyarakat. Penyebabnya karena handphone disebut dapat memancarkan radiasi elektromagnetik yang bisa merusak DNA atau menyebabkan mutasi, sehingga menjadi kanker.

Padahal, beberapa penelitian membuktikan, tidak ada bukti langsung yang menghubungkan radiasi ponsel bisa menyebabkan kanker payudara, otak, atau organ tubuh lainnya, sehingga hal ini menjadi mitos.

Bra Kawat Memicu Kanker Payudara

Banyak orang percaya bahwa memakai bra kawat bisa memicu kanker payudara. Mitos ini muncul karena adanya anggapan bahwa wanita yang sering memakai bra ketat atau bra berkawat berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena aliran getah bening di dada terganggu.

Anggapan tersebut tidaklah tepat karena tidak didukung oleh penelitian medis. Sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah kalau bra kawat atau bra ketat meningkatkan risiko kanker payudara. National Cancer Institute bahkan menegaskan, tidak ada hubungan antara penggunaan bra dan peningkatan risiko kanker payudara.

Implan Payudara 

Belakangan ramai implan payudara di kalangan wanita. Namun tidak sedikit juga yang menganggap kalau implan payudara bisa menyebabkan kanker payudara, karena memasukkan benda asing ke dalam tubuh. Namun hal ini tidaklah benar.

Implan payudara tidak meningkatkan kanker payudara. Kendati begitu, implan bisa sedikit mempersulit deteksi dini kanker payudara karena jaringan payudara bisa tertutup sebagian implan saat dilakukan mammografi sehingga perlu dilakukan mammografi dengan teknik khusus agar hasilnya akurat.

Itulah ragam mitos kanker payudara yang beredar di masyarakat. Perlu diketahui kalau riwayat keluarga dengan kanker payudara, menstruasi lebih awal, menopause lebih lama, mengonsumsi alkohol, merokok, dan obesitas merupakan faktor risiko kanker payudara, bukan hal-hal yang disebutkan sebelumnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar