09 Juni 2022
19:01 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Pernahkan mendengar istilah queefing? Queefing atau flatulence atau vaginal flatus merupakan kondisi ketika vagina mengeluarkan angin seperti ketika buang angin.
Meski begitu, queefing tidak ada hubungannya dengan buang angin yang sering dialami ataupun saluran cerna karena sangat berbeda.
Queefing terjadi karena udara terperangkap di dalam vagina. Ketika udara berhasil keluar, maka akan menghasilkan suara seperti buang angin.
Berbeda dengan buang angin, queefing tidak mengeluarkan bau dan tidak mengeluarkan suara sebesar buang angin pada umumnya.
Udara bisa terperangkap di dalam vagina karena bentuk saluran vagina memiliki banyak lekukan sehingga udara yang masuk dan keluar tidak selalu mulus.
Apalagi, ketika ada benda yang dimasukkan ke dalam vagina atau saat posisi tubuh berubah, sehingga memungkinkan terjadinya queefing.
Meskipun bisa terjadi dengan sendirinya, seperti ketika melakukan aktivitas yoga dan pemanasan, biasanya queefing dialami oleh wanita ketika sedang melakukan penetrasi seksual. Tetapi, tidak selalu aktivitas seksual menyebabkan queefing pada wanita.
"Ketika wanita terangsang, vaginanya akan melebar seperti balon, saat itulah udara terkadang masuk ke dalam vagina. Lalu kemudian vagina kontraksi dan menyempit dan terjadilah queefing," ujar Sex Educator, Marla Renee Stewart, M.A., dilansir dari Mindbodygreen.
Apakah queefing normal? Queefing sangatlah normal seperti layaknya seseorang bernapas, buang angin, sendawa, dan lainnya.
Malah, pada beberapa kondisi seperti kehamilan dan menopause, queefing biasanya sering terjadi. Penyebabnya karena lantai pelvis menjadi melemah sehingga menyebabkan terjadinya queefing.
Selain itu, tidak ada pula cara yang pasti untuk menghentikan atau mencegah terjadinya queefing.
Beberapa sumber mengatakan posisi seks yang membuat vagina tidak terbuka lebar seperti missionary bisa membantu mencegah terjadinya queefing, begitupun dengan menghindari posisi doggy atau reverse cowgirl. Meski begitu, cara-cara tersebut masih belum diketahui efektivitasnya.
Queefing terlalu sering pun wajar-wajar saja. Namun, apabila queefing diikuti gejala lain seperti menimbulkan bau, rasa sakit, dan iritasi, segera periksakan diri ke ginekolog ataupun tenaga kesehatan profesional lainnya untuk mendapatkan penanganan khusus.
Kalau tidak merasakan gejala seperti yang sudah disebutkan, tidak perlu panik karena queefing merupakan sesuatu yang normal.