c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

KULTURA

22 September 2021

11:49 WIB

Pyjama Mindset Yang Bisa Ganggu Mood Selama WFH

Jadi, bila individu tersebut memilih pakaian santai di rumah untuk bekerja WFH, maka akan membawa kesan bawah sadar bekerja di hari libur.

Penulis: Chatelia Noer Cholby

Editor: Rendi Widodo

<i>Pyjama Mindset</i> Yang Bisa Ganggu <i>Mood</i> Selama WFH
<i>Pyjama Mindset</i> Yang Bisa Ganggu <i>Mood</i> Selama WFH
Ilustrasi WFH. Pexels/Elle

JAKARTA – Kini, hampir seluruh para pekerja melakukan work from home (WFH) selama pandemi Covid-19. Dengan sistem kerja seperti itu, para pekerja pun tak perlu repot-repot berdandan rapi selayaknya pergi ke kantor.

Bahkan, beberapa dari mereka pun memilih bekerja dengan tetap menggunakan piyama. Tindakan seperti itu pun disebut sebagai pyjama mindset. Namun, ternyata penerapan pakaian kerja seperti itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang.

Menurut Psikolog, Denrich Suryadi, M. Psi., seseorang yang menggunakan pakaian mungkin tidak terganggu produktivitasnya. Akan tetapi, kondisi psikologisnya bisa terganggu dengan memakai piyama saat bekerja. Hal ini sudah dibuktikan oleh penelitian Medical Journal of Australia pada 2020 lalu.

"Dengan mengenakan piyama saat WFH, ada kemungkinan akan berkontribusi pada kesehatan mental yang buruk," ungkapnya saat berbincang dengan Validnews, Rabu (22/9).

Akan tetapi, masih belum banyak orang yang sadar akan hal tersebut. Beberapa orang menganggap piyama tidak mengganggu produktivitas kerjanya. Meski begitu, penampilan ini akan memengaruhi perasaan seseorang yang sedang WFH.

Ketika orang tersebut menggunakan piyama untuk bekerja, tentu akan menimbulkan ketidakserasian dan ketidakselarasan secara psikologis. Apalagi mereka pun juga bekerja di atas tempat tidur.

"Kondisi seperti itu tentunya akan memengaruhi mood dan motivasi seseorang untuk bekerja," ujar dosen psikologi Universitas Tarumanegara tersebut.

Sebab, ada sebuah istilah workplace and job belongingness. Ketika kita berada dalam suasana kerja (kantor), tentu mood untuk bekerja akan lebih baik. Sebaliknya, ketika kita membuat suasana rumah saat bekerja tentu mood libur di rumah yang akan lebih mendominasi. 

Jadi bila individu tersebut memilih pakaian santai di rumah untuk bekerja WFH, mereka akan merasa kerja tapi di hari libur. Hal ini karena berbeda penampilan dan konteks.

Dengan kondisi seperti itu, seseorang juga akan mengalami disorientasi karena bekerja di rumah membuat 'bingung'. Sebenarnya, di rumah itu merupakan tempat untuk bersantai atau bekerja.

"Seperti diketahui, sebenarnya batasan kantor itu untuk bekerja. Sementara rumah itu untuk batasan pribadi," tuturnya.

Namun, situasi pandemi saat ini membuat kita mengubah pola tersebut. Untuk menghindari disorientasi akan WFH, kita dapat mengubah cara berpakaian saat bekerja. Walau baju itu terkesan simpel hanya sebagai penutup tubuh.

Nah, ternyata secara psikologis pakaian ini akan memberi rasa nyaman, percaya diri, dan memotivasi. Sebab itu, sebaiknya saat melakukan WFH menggunakan pakaian rapi dan wangi sehingga kalian pun bersemangat untuk bekerja di kala pandemi.

"Dengan begitu, seseorang akan merasakan perbedaan antara bekerja dan bersantai di rumah. Jadi, tidak akan lagi merasakan disorientasi dan produktivitas pun lebih meningkat," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER