04 Februari 2023
17:33 WIB
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Ketika dunia sudah mulai pulih dari kehancuran akibat pandemi Covid-19, ada masalah baru yang akan dihadapi yakni pandemi flu virus flu burung (H5N1).
Pandemi influenza ini dinilai mematikan dan terus terjadi secara berulang dalam sejarah manusia. Bahkan, virus ini tidak menunggu sampai orang pulih dari wabah sebelumnya.
"Perlu saya ingatkan bahwa, ini sangat serius dan lebih buruk lagi, karena saluran pernapasan bagian atas cerpelai sangat mirip dengan saluran nafas atas manusia," ujar Dicky Budiman yang merupakan peneliti Global Health Security Griffith Universitas Australia melalui keterangan yang diterima Validnews.id, Sabtu (4/2).
Selain itu, Dicky mengatakan potensi pandemi flu di tengah Covid-19 sangat mengkhawatirkan. Penularan penyakit H5N1 disebabkan oleh kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
Dalam penelitian Yang et al. Tahun 2007, beberapa kluster kasus keluarga di Indonesia dilaporkan menunjukkan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia. Data terbaru menunjukkan bahwa hanya beberapa mutasi pada virus H5N1 patogen yang beredar saat ini, akan cukup untuk meningkatkan penularan melalui udara dari manusia ke manusia.
Berkaitan dengan potensi pandemi flu yang mengkhawatirkan, dilaporkan bahwa galur mutan H5N1 tidak hanya menginfeksi cerpelai (mink) di peternakan di Spanyol, tetapi kemungkinan besar juga menyebar di antara mereka. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di antara mamalia.
"Selain itu, sifat virus influenza yang terus berkembang seperti kejadian temuan H5N1 di Equador ini sangat penting dan harus jadi kewaspadan untuk Indonesia yang juga memiliki potensi kerawanan yg sama," ungkapnya lagi.
Dicky menegaskan bahwa saat ini seluruh dunia harus segera bertindak, sebelum H5N1 berpeluang menjadi pandemi yang menghancurkan.
Sehingga penting untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan memantau perubahan virologis, epidemiologis, dan klinis yang terkait dengan virus influenza. Yang mana virus tersebut dapat memengaruhi kesehatan manusia dan juga hewan secara cepat.
"Saya menyarankan agar vaksinasi influenza sangat disarankan untuk kelompok berisiko tinggi terpapar virus seperti peternak atau keluarganya bahkan pedagang ayam," sebut Dicky.
Dicky menjelaskan bahwa vaksin tersebut sangat penting sebagai langkah untuk mengurangi kemungkinan infeksi manusia secara bersamaan dengan virus influenza hewan dan manusia itu.
Selain itu, peningkatan mitigasi harus dilakukan dengan cara kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, dan personal higienis lainnya pada para peternak atau manusia yg kontak dgn hewan.
Selanjutnya, sanitasi lingkungan dan penataan lokasi peternakan harus jauh dari pemukiman yang bisa berisiko menular kepada lingkungan sekitar.