c

Selamat

Selasa, 18 November 2025

KULTURA

03 September 2024

12:08 WIB

Pintu Masuk Wisman Diperketat Dampak Penyebaran Monkeypox

Bandara Internasional Soekarno Hatta dan I Gusti Ngurah Rai kembali meningkatkan pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri khususnya wisatawan mancanegara.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p>Pintu Masuk Wisman Diperketat Dampak Penyebaran <em>Monkeypox</em></p>
<p>Pintu Masuk Wisman Diperketat Dampak Penyebaran <em>Monkeypox</em></p>

Wisatawan tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. AntaraFoto/Fikri Yusuf

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan status cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global public health emergency of international concern pada Rabu (14/8) lalu.

Hal ini membuat berbagai sektor ikut melakukan antisipasi terhadap dampak yang kemungkinan ditimbulkan, salah satunya sektor pariwisata terutama dalam arus lalu lintas wisatawan mancanegara (wisman).

Meski demikian, Paul Edmundus Tallo selaku Co- Founder Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) memaparkan, jika hingga saat ini belum ada dampak cancellation atau pembatalan yang dilakukan oleh para wisman yang berencana untuk melakukan perjalanan wisata ke tanah air.

Menurut Paul, hal tersebut lantaran situasi monkeypox sejauh ini masih terkendali dan belum menimbulkan kondisi kritis seperti yang terjadi saat pandemi sebelumnya.

“Sampai saat ini belum ada wisatawan atau tour operator yang bertanya atau menaruh perhatian mengenai apa yang harus dilakukan terhadap situasi ini,” ungkap Paul, dalam agenda Weekly Brief Kemenparekraf di Jakarta, Senin (2/9).

Pengetatan di Bandara
Meski begitu, dalam kesempatan yang sama dr. Achmad Farchanny Tri Adriyanto selaku Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan mengungkap jika hingga saat ini sudah ada sebanyak 88 kasus monkeypox yang terdeteksi di Indonesia.

Karena itu dr. Farchanny mengungkap jika saat ini Kementerian Kesehatan telah berupaya melakukan pencegahan dengan menerapkan kembali protokol kesehatan di pintu masuk kedatangan internasional.

Lebih detail, pemerintah melalui Kemenkes kini telah kembali menerapkan skrining gejala pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) khususnya wisman di pintu masuk negara, dengan mengisi formulir swadeklarasi elektronik menggunakan SatuSehat Health Pass, yang saat ini diberlakukan di Bandara Soekarno Hatta dan I Gusti Ngurah Rai.

Adapun skrining gejala juga dilakukan menggunakan thermal scanner dan pengawasan visual di semua pintu masuk internasional, tes PCR pada orang yang memiliki gejala (suspek) atau riwayat kontak, hingga pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) pada orang yang terkonfirmasi monkeypox.

Dalam praktiknya, dr. Farchanny mengungkap jika masih banyak dari kalangan para pelaku perjalanan internasional ini yang belum mengerti tentang formulir swadeklarasi elektronik tersebut.

“Tentu pada saat pertama penerapan SatuSehat Health Pass ini ada kendala-kendala dan ada penyesuaian yang perlu dilakukan oleh para pelaku perjalanan. Seperti memang ada juga yang masih ‘gaptek’ atau dia belum paham tentang bagaimana cara mengisi tentu juga ada,” ujarnya.

Meski demikian, dr. Farchanny memastikan akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan kementerian terkait untuk terus melakukan sosialisasi terhadap pengisian formulir swadeklarasi elektronik tersebut, salah satunya dengan Kemenparekraf.

“Kita terus melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholders dan juga masyarakat luas dengan harapan nantinya semua akan bisa melakukan pengisian ini dengan baik,” pungkasnya.

Perlu diketahui, bahwa alur skrining monkeypox dilakukan mulai dari jalur kedatangan internasional di mana semua penumpang akan melewati thermal scanner terlebih dahulu. Jika suhu tubuh terdeteksi di atas 37,5 derajat celsius, maka akan dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan thermal gun.

Apabila suhu tubuh tetap tinggi, penumpang akan diarahkan ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pengambilan sampel usap (swab), dan jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif monkeypox orang tersebut akan dirujuk ke rumah sakit, namun jika sebaliknya pihak yang bersangkutan dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar