21 Mei 2022
14:25 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Kisah mistis, cerita-cerita menakutkan yang berhubungan dengan misteri alam gaib, selalu menjadi magnet bagi masyarakat Indonesia. Sejak zaman dulu hingga era kekinian saat ini, kisah mistis selalu sukses menarik perhatian banyak orang.
Contohnya saja genre horor, yang seringkali menjadi film paling laris di antara film-film lain yang hadir pada periode waktu tertentu. Terbaru, “KKN di Desa Penari”, film horor produksi MD Pictures, kini menjadi film terlaris yang pernah ada di Indonesia.
Tak hanya film, karya-karya fiksi bergenre misteri atau horor pun, masih terus diserbu banyak peminat. Bahkan di media sosial, ruang nongkrongnya gen Z yang paling melek teknologi, kisah-kisah mistis selalu mendapat tempat untuk dibicarakan.
Ketertarikan masyarakat terhadap kisah-kisah mistis, baik dalam bentuk buku novel ataupun film, membuka celah ekonomi yang besar bagi pelaku industri tersebut. Film-film horor, misalnya, oleh rumah-rumah produksi umumnya dipandang lebih komersil dibandingkan film-film genre lainnya, sehingga selalu menarik untuk dibuat.
Ketertarikan terhadap cerita mistis itu dengan sendirinya memperlihatkan bahwa sesungguhnya masyarakat Indonesia lekat dengan dunia di luar realitas tersebut. Meskipun kini orang-orang semakin berpikiran logis dan maju, namun mereka masih tak bisa lepas dari konsep-konsep “dunia lain” di samping dunia sehari-hari mereka.
Seperti diungkapkan Risa Saraswati, sosok penulis cerita horor, dan Youtuber di balik channel mistis Jurnal Risa yang terkenal. Bahwa mistis, adalah sesuatu yang selalu relevan dengan pengalaman banyak orang, khususnya bagi masyarakat Indonesia.
“Walaupun teknologi sudah bermunculan di mana-mana, terus generasi ini juga sudah modern banget sekarang, digital, begitu. Tapi tetap menurut saya mistis itu adalah sebuah hal yang selalu terjadi di sekeliling orang,” ungkap Risa dalam sesi konferensi pers daring Otello Asia Jurnal Risa - Rumah Sandekala, Jumat (20/5).
“Apalagi khususnya di Indonesia, begitu. Hal kebetulan-kebetulan seringkali orang Indonesia itu, selalu dikaitkan dengan mistis,” sambungnya lagi.
Hal itulah, menurut Risa, yang membuat karya-karya bergenre mistis, atau pembahasan tentang alam misteri, selalu menarik minat masyarakat. Banyak orang yang butuh ruang untuk mengeksplorasi kengeriannya akan hal-hal mistis, karena dalam keseharian mereka merasa familiar, bahkan juga mengalami hal serupa seperti yang digambarkan film atau novel.
“Jadi benar, mistis jadi salah satu yang paling diminati, bahkan tidak lekang oleh jaman, selalu ada. Karena memang relevan dengan kehidupan sehari-hari kita, khususnya orang-orang Indonesia, yang masih menganggap bahwa ‘mereka’ itu ya ada, dan banyak mengalami hal-hal yang relevan,” tutur Risa.
Risa sendiri telah merasakan betapa “komersilnya” cerita mistis. Pengalamannya menjelajah dunia misteri di berbagai daerah di Indonesia, telah mendorong lahirnya berbagai karya komersil, mulai dari buku, lagu hingga film.
Begitu pula kali ini, Risa berkolaborasi dengan Otello Asia dalam menghadirkan cerita mistis versi novel Sandekala ke dalam bentuk baru, yaitu wahana rumah hantu. Wahana Rumah Sandekala” saat ini dihadirkan di Bandung, dan akan berlanjut ke Jakarta, Bekasi serta Tangerang.