20 Agustus 2025
08:50 WIB
Perlu Tahu, Ini Tanda-Tanda Perilaku Love Bombing
Buat kamu-kamu yang sering mendapat pujian tanpa henti sampai merasa berlebihan, hati-hati bisa jadi itu love bombing. Bukan hanya pujian berlebih, ada tanda-tanda love bombing lainnya.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Ilustrasi Pasangan Di Bawah Umur. Shutterstock/Potosan
JAKARTA - Love bombing merupakan salah satu istilah yang belakangan ramai di media sosial. Love bombing sendiri adalah sebuah taktik yang dilakukan oleh pasangan dengan memberikan perhatian, pujian, dan janji-janji secara berlebihan.
Meskipun terdengar baik, tetapi love bombing harus dihindari karena seseorang menggunakan taktik ini untuk mengelabui atau memanipulasi orang lain. Banyak orang mengira kalau love bombing adalah sesuatu yang tulus sebagai bentuk kesetiaan dan tanda cinta, tetapi sebenarnya hanya untuk mendapatkan kepuasan pelakunya sendiri.
Sebenarnya ada beberapa tanda perilaku love bombing yang perlu diketahui. Apa sajakah? Berikut tanda-tanda sedang di-love bombing supaya bisa segera dihindari sedini mungkin dari berbagai sumber.
Hubungan Terlalu Cepat
Dilansir dari Psypost, biasanya para pelaku love bombing cenderung mempercepat laju hubungan mereka. Semisal, mereka mulai membicarakan komitmen atau rencana masa depan terlalu dini, termasuk soal pernikahan.
Walaupun terdengar menyenangkan, tetapi ini cukup berat juga ketika seseorang yang baru dikenal menginginkan intimasi dan janji jangka panjang. Maka dari itu, apabila bertemu orang baru yang buru-buru menginginkan sebuah hubungan padahal baru kenal, pertimbangkan kalau ini adalah red flag dari love bombing.
Pujian Tanpa Henti
Hampur semua orang menyukai pujian, tetapi pujian dari pelaku love bombing umumnya tiada henti. Pujian dari mereka terdengar romantis, tetapi jika diperhatikan biasanya akan kurang spesifik.
Pujian mereka dapat dimaksudkan untuk semua orang karena sengaja didesain untuk membuat orang lain merasa spesial dengan cepat, tanpa perlu memahami orang tersebut. Untuk itu, jika dipuji oleh para pelaku love bombing, jangan merasa cepat senang sebab pujian itu hanya agar mereka mendapatkan kepercayaan orang lain secara instan.
Merasa Terbebani
Dalam hubungan percintaan yang baru dijajaki, umumnya pasangan akan merasa senang bukan kepalang. Namun dengan love bombing, perhatian konstan akan terasa terlalu berlebihan.
Awalnya memang menyenangkan, tetapi karena pesan dan panggilannya dilakukan secara terus menerus sepanjang hari setiap saat, hal ini akan membuat seseorang gelisah dan kewalahan.
Padahal, hubungan yang sehat akan membuat seseorang merasa aman dan tenang, bukan pusing. Pasangan yang tepat akan membuat seseorang merasa lega, bukan terbebani.
Mencoba Mengisolasi
Para pelaku love bombing biasanya menginginkan kebersamaan dengan pasangan setiap saat, tetapi secara perlahan juga menarik pasangan dari teman-temannya, keluarga, dan aktivitas lainnya.
Mereka cenderung akan mengisolasi pasangan dengan dalih menjalin koneksi. Mereka juga akan 'ngambek' saat pasangan menghabiskan waktu bersama orang lain dan pergi tanpa mereka.
Dikutip dari Cleveland Clinic, memutuskan support system orang lain merupakan taktik umum dinamika kekerasan emosional.
Jika merasa semakin jauh dari teman-teman dan keluarga, dan membatalkan rencana dengan orang lain hanya agar pasangan tidak marah, segera refleksikan diri. Hubungan yang sehat malah akan mendukung pertemanan pasangan, bukan menyuruh mereka menelantarkannya.
Itulah beberapa tanda sedang di-love bombing seseorang. Segera buat jarak, pasang batasan-batasan, dan tetap berhubungan baik dengan teman dan keluarga, saat merasa tengah di-love bombing atau kewalahan di hubungan baru. Pahami kalau cinta atau perasaan yang tulus tidak membuat cemas, bersalah, atau terisolasi, malah sebaliknya.