28 Oktober 2024
12:13 WIB
Perahu Listrik, Praktik Wisata Berkelanjutan Di Green Canyon Pangandaran
Upaya konversi perahu dari bahan bakar fosil bensin ke listrik jadi salah satu upaya untuk mewujudkan praktik ecotourism yang berkelanjutan di Green Canyon, Pangandaran, Jawa Barat.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Satrio Wicaksono
Kapal listrik yang dikembangkan di kawasan wisata ecotourism Green Canyon Pangandaran. Sumber foto: jabarprov.go.id.
JAKARTA - Upaya untuk menciptakan wisata berkelanjutan terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya pengembangan ecotourism (ekowisata) berbasis green lifestyle di objek wisata Green Canyon, Pangandaran, Jawa Barat.
Belum lama ini, Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan lewat transisi energi ramah lingkungan. Hal in direalisasikan dengan mengonversi 12 mesin perahu berbahan bakar fosil menjadi listrik, serta konversi kompor listrik yang digunakan oleh para pelaku UMKM di sekitar lokasi wisata.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia mengatakan, Eco-Green Tourism yang diupayakan di Green Canyon tidak hanya akan mendukung pengembangan pariwisata di wilayah Pangandaran, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Program ini merupakan bagian dari transformasi besar PLN untuk mewujudkan net zero emission pada tahun 2060, dan mendorong masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dan konversi ke mesin listrik,” paparnya dalam keterangan resmi.
Susiana juga memaparkan, selain program transisi energi, PLN juga melakukan pemberdayaan dengan mengadakan edukasi implementasi electrifying lifestyle kepada para pelaku UMKM di sekitar kawasan Green Canyon, serta pembinaan kepada pengelola dan pengemudi perahu dalam memandu wisata.
"Semua ini bertujuan untuk menciptakan kawasan wisata yang tidak hanya indah dan nyaman, tetapi juga ramah lingkungan, sekaligus mendukung efisiensi operasional para pelaku wisata dan meningkatkan kenyamanan bagi para wisatawan karena tentu akan mengurangi kebisingan dan polusi udara,” tambahnya.
Sementara itu dalam hal pengembangan fasilitas, pihaknya telah membangun sejumlah sarana pendukung prinsip berkelanjutan di sekitar lokasi wisata, mulai dari pemasangan PLTS Atap, pemanfaatan limbah dari sisa pembakaran PLTU atau FABA (Fly Ash Bottom Ash ) untuk paving dan cor, serta Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan battery pack untuk Perahu Mesin Listrik.
Karena itu, ke depannya akan dilakukan penyeragaman konversi perahu di Green Canyon yang masih berbahan bakar fosil ke listrik, serta melakukan pengembangan paket wisata Pantai Pangandaran ke Green Canyon dengan kendaraan listrik.
"Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi destinasi wisata lainnya di Indonesia. Mari kita dukung bersama ecotourism demi kesejahteraan bersama, lingkungan yang lebih bersih, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Susiana.