c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

13 Juli 2021

11:37 WIB

Penyembuhan Luka Batin Lewat Self-Healing

Selain itu, self-healing juga dapat dilakukan dengan art-therapy, misalnya dengan belajar melukis, menggambar, merajut, atau kegiatan kesenian lain yang melibatkan konsentrasi tinggi.

Penulis: Chatelia Noer Cholby

Editor: Yanurisa Ananta

Penyembuhan Luka Batin Lewat <i>Self-Healing</i>
Penyembuhan Luka Batin Lewat <i>Self-Healing</i>
Ilustrasi siluet pria menikmati matahari terbit. Pixabay/dok

JAKARTA – Istilah self-healing belakangan populer di tengah masyarakat. Orang dengan kondisi psikologis yang tidak sehat biasanya mengambil langkah ini untuk penyembuhan. Ya, self-healing adalah penyembuhan diri sendiri dari permasalahan hidup yang berpengaruh terhadap kondisi psikis.

Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si, Pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) mengatakan, self-healing merupakan salah satu teknik atau intervensi yang dilakukan seseorang saat muncul gangguan psikologis.

“Jadi, self-healing itu dibutuhkan ketika dirasa ada pikiran atau perasaan yang cukup mengganggu aktivitas dan fungsi sehari-hari,” ujarnya dr. Primatia dikutip dari laman resmi UNAIR, Selasa (13/7).

Dosen UNAIR yang akrab disapa Mima tersebut menambahkan, seseorang dapat melakukan self-healing dengan cara relaksasi melalui pernafasan, seperti meditasi atau yoga. Kedua aktivitas ini bisa menciptakan emosi positif sehingga berdampak terhadap munculnya hormon bahagia.

Selain itu, self-healing juga dapat dilakukan dengan art-therapy, misalnya dengan belajar melukis, menggambar, merajut, atau kegiatan kesenian lain yang melibatkan konsentrasi tinggi.

“Bukan hanya itu, art-therapy juga bisa dilakukan oleh seseorang sebagai cara self-healing. Sebab, individu dapat menggunakan seni untuk melepaskan dan mengekspresikan emosinya,” katanya.

Di luar dari cara penyembuhannya, individu harus mampu melakukan refleksi selama masa self-healing. Hal tersebut penting dilakukan agar seseorang dapat memaknai pengalaman yang terjadi.

Dengan proses refleksi ini seseorang bisa mengenali pikiran dan perasaan negatifnya. Lalu, menerima hal-hal tersebut sebagai sesuatu yang memang benar-benar ada tanpa berusaha menolak atau menghindarinya.

Dr. Mima melanjutkan, setiap manusia sebenarnya mempunyai kemampuan untuk melakukan proses penyembuhan secara alamiah. Namun, ada juga beberapa orang yang cukup sulit melakukan proses penyembuhan luka batin sendiri hingga perlu pendampingan psikolog.

Jika telah bisa menerima pikiran atau perasaan yang dirasa “mengganggu” tersebut, maka seseorang dapat mencapai tahap penyembuhan luka batin. Hingga individu merasa nyaman untuk kembali melakukan fungsi dan aktivitas sehari-hari.

“Setiap individu memiliki potensi-potensi internal untuk menemukan cara-cara pemenuhan kebutuhan personalnya. Intinya, yang paling tahu tentang diri kita adalah kita sendiri,” cetusnya.

Seperti yang dialami Maureen Hitipeuw (42), Founder Komunitas Single Moms Indonesia ini pernah melakukan self-healing pasca bercerai sekitar 11 tahun lalu. Pengalaman itu membuat hati dan pikirannya kalut hingga tak dapat beraktivitas dengan maksimal.

“Ketika bercerai rasanya hidup saya mulai terpuruk, sebab tak pernah terbesit di benak ini mempunyai kondisi rumah tangga seperti itu. Bahkan, keluarga saya pun belum pernah ada yang mempunyai riwayat perceraian,” tuturnya saat dihubungi Validnews, Senin (12/7).

Maureen kemudian melakukan tahapan awal self-healing dengan menerima dan melalui setiap rasa yang muncul. Namun perlu diingat, rasa kecewa itu jangan digenggam karena bisa mengakibatkan proses penyembuhan luka batin akan semakin lama. 

Jika seseorang berusaha menekan rasa marah, patah hati, atau depresi, kondisi kesehatan mentalnya akan semakin terpuruk. Sebab itu, perlu melakukan berbagai cara agar seseorang itu bisa bangkit kembali.

“Dalam proses self-healing kala itu, saya mulai menulis blog kembali, mendirikan Komunitas Single Moms, memulai karier lagi, hingga mendekatkan diri kepada Tuhan. Intinya, saya mulai mencintai diri sendiri dahulu agar dapat menata kembali hati yang sudah rapuh.” ungkapnya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar