23 Juni 2025
14:26 WIB
Penyebab Dan Tips Mengatasi Masalah Nyeri Kaki Pada Wanita
Penyebab nyeri kaki bisa disebabkan karena hormon seperti relaksin dan kadar estrogen meningkat selama menstruasi, kehamilan, dan perimenopause.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi seseorang telanjang kaki. Shutterstock/New Africa.
JAKARTA - Sebagian wanita kerap merasakan nyeri kaki yang memberi rasa tak nyaman pada tubuhnya secara keseluruhan. Hal ini terkadang diabaikan tanpa upaya penanganan secara serius. Padahal, nyeri kaki bisa jadi tanda berbagai masalah kesehatan.
Konsultan senior di Nivaan Care Dr. Garima Gupta, di laman Hindustan Times, Minggu (22/6) mengatakan, wanita sering mengalami ketidaknyamanan mulai dari tumit yang sakit atau kekakuan pada telapak kaki. Kondisi itu terutama sering kali dirasakan saat pertama kali bangun pagi atau setelah berjam-jam di dapur.
Gupta menjelaskan, nyeri pada kaki atau dikenal dengan istilah plantar fasciitis, bisa jadi mengarah pada beragam kondisi pada tubuh secara menyeluruh. Ini bukan penyakit yang terlokalisir, namun terkait dengan berbagai kondisi tubuh seperti hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause.
"Nyeri kaki sebenarnya bukan masalah terlokalisasi, tetapi bagaimana seluruh tubuh bisa terkait, seperti postur, gerakan, dan bahkan hormon," ungkap Gupta dilansir dari Antara, Senin (23/6).
Gupta menjelaskan, penyebab nyeri kaki bisa disebabkan karena hormon seperti relaksin dan kadar estrogen meningkat selama menstruasi, kehamilan, dan perimenopause yang menyebabkan kelonggaran ligamen ekstra. Pelunakan ini memengaruhi panggul, tetapi juga ligamen kecil di kaki. Kelonggaran ini terlihat jelas dalam bentuk telapak kaki datar atau plantar fasciitis, dan mengubah postur dan gaya berjalan.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Gupta menyarankan untuk mengganti alas kaki pada tahap kehamilan atau menopause, dengan mengutamakan alas yang menyangga lengkungan kaki atau ortotik yang sesuai. Bisa juga melakukan pose yoga berdiri satu kaki untuk mengaktifkan otot kaki yang bermanfaat bagi wanita usia 30-40 tahun.
Selain itu, kesalahan memakai sepatu atau sandal yang sempit serta berdiri berjam-jam dapat memengaruhi postur panggul, mobilitas dan keselarasan tulang belakang.
Solusinya terapkan istirahat kaki, pijat kaki dengan rol kaki bertekstur, gunakan bantalan silikon pada tumit di dalam sepatu. Atau, bisa pula berjalan tanpa alas kaki di atas rumput selama 10 menit untuk mengkalibrasi ulang biomekanik tubuh dan meredakan ketegangan kaki.
Lebih lanjut, wanita dengan PCOS atau dengan kondisi gangguan hormon, dapat mengalami nyeri kaki yang tidak dapat dijelaskan, yang berasal dari peradangan sistemik dan resistensi insulin. Hal ini pun bisa membatasi aktivitas dan meningkatkan risiko plantar fasciitis.
Baca juga: Alat Skrining Kanker Berbasis Urin, Harapan Baru Dunia Medis
Dalam hal ini, Gupta menyarankan untuk melakukan diet anti-inflamasi di bawah pengawasan, suplemen magnesium, dan gerakan berdampak rendah.
Sementara untuk memperbaiki postur tubuh yang dirasa kurang seimbang antara postur kaki dan panggul bawah, Gupta menyarankan untuk melakukan pilates untuk terapi penyelarasan tubuh, gerakan memanjangkan leher, atau berbaring telentang dengan kaki menempel di dinding. Latihan pernapasan diafragma merupakan cara yang bagus untuk mengintegrasikan kembali aktivitas dasar panggul dengan postur tubuh.