c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

23 Juli 2024

16:21 WIB

Penutupan Taman Nasional Komodo Untuk Wisata Labuan Bajo Yang Lebih Berkelanjutan

Selain tujuan pemeliharaan lingkungan, penutupan kawasan TN Komodo juga diharapkan dapat menimbulkan pemerataan kunjungan wisata ke kawasan Labuan Bajo lainnya.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

<p>Penutupan Taman Nasional Komodo Untuk Wisata Labuan Bajo Yang Lebih Berkelanjutan</p>
<p>Penutupan Taman Nasional Komodo Untuk Wisata Labuan Bajo Yang Lebih Berkelanjutan</p>

Dua komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Shutterstock /GUDKOV ANDREY

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akhirnya secara resmi mengonfirmasi jika Taman Nasional (TN) Komodo memang akan mengalami penutupan pada tahun 2025 mendatang.

Memang betul Taman Nasional Komodo akan ditutup secara reguler di pertengahan tahun depan," ujar Nia Niscaya selaku Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, dalam agenda Weekly Brief yang berlangsung di Jakarta, Senin (22/7).

Seperti diketahui, kabar mengenai penutupan kawasan TN Komodo yang direncanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sempat berhembus ke publik.

Meski awalnya mengatakan bahwa rencana tersebut masih perlu dikaji lebih dalam, namun baru-baru ini KLHK melalu Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) memberikan konfirmasi positif jika rencana penutupan tersebut pada akhirnya memang perlu diberlakukan.

Masuk dalam kawasan wisata populer Labuan Bajo yang juga menjadi satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), jelas membuat rencana kebijakan ini seakan berlawanan dengan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata ke destinasi di wilayah lain Indonesia agar lebih merata selain ke Bali.

Namun, rencana penutupan ini tidak lain bertujuan untuk menjaga kawasan Taman Komodo tetap lestari dari semakin meningkatnya kunjungan wisata yang terjadi.

"Kebijakan ini sesuai dengan komitmen kita dalam mengelola tempat wisata yaitu pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Destinasi seperti TN Komodo ini memang perlu dilestarikan dan salah satunya lewat sejumlah pembatasan agar bisa lebih berkelanjutan," tambah Nia.

Sebagai catatan, penutupan ini sendiri akan diberlakukan dengan memperhitungkan tingginya kunjungan ke TN Komodo dalam beberapa tahun terakhir. Mengenai periode, belum ditentukan apakah penutupan akan berlangsung selama beberapa hari, pekan, atau bulan.

Ke depannya, penutupan akan berlaku dengan sistem pembatasan buka tutup berdasarkan kajian dan perhitungan kelayakan mengenai daya maksimal kunjungan. Di mana jika angka kunjungan dianggap sudah maksimal, maka akan diselingi dengan penutupan dalam periode waktu tertentu.

Peluang Diversifikasi Wisata
Sementara itu menurut data BTNK, tercatat jika di sepanjang tahun 2023 ada sebanyak 303.488 wisatawan yang mengunjungi TN Komodo.

Melihat besarnya angka tersebut, ketika TN Komodo ditutup harapannya kunjungan wisata yang ada tidak terpengaruh bahkan tetap bertambah, dan akan dialihkan ke destinasi lain di Labuan Bajo, sehingga menciptakan diversifikasi wisata yang lebih beragam.

Apalagi, berbagai destinasi di luar kawasan TN Komodo juga dinilai tidak kalah menarik, sebab menawarkan wisata alam dan bahari yang dapat dijual oleh para pelaku pariwisata setempat baik ke wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Di sana kan ada aktivitas snorkling, diving, desa wisata dan ada beberapa pulau yang harus kita siapkan. Jangan lupa rencana penutupan ini juga harus disosialisasikan lebih dulu agar calon pengunjung bisa tahu lebih awal mengenai kebijakan ini," pungkas Nia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar