c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

11 Oktober 2025

11:59 WIB

Penuhi Kebutuhan Talenta Digital, Monash University Luncurkan Program Sarjana

Monash University Indonesia meluncurkan program sarjana untuk tiga jurusan, yakni IT, bisnis dan desain. Salah satu tujuannya memenuhi kebutuhan talenta digital dalam negeri. 

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Penuhi Kebutuhan Talenta Digital, Monash University Luncurkan Program Sarjana</p>
<p>Penuhi Kebutuhan Talenta Digital, Monash University Luncurkan Program Sarjana</p>

Monash University Indonesia luncurkan program sarjana. Foto: Validnews/ Arief Tirtana.

JAKARTA - Saat ini Indonesia sedang berada di puncak transformasi digital, dibuktikan dengan tingginya laju digitalisasi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Tapi sayangnya, Indonesia masih kekurangan talenta digital.

Dalam laporan Bank Dunia, Indonesia diperkirakan membutuhkan 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Sementara Kementerian Informasi dan Digital (Komdigi) menyebut, kebutuhan talenta digital sebanyak 12 juta orang. Seiring kebutuhan di sektor teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Associate Professor of Data Science at Monash University Indonesia, Derry Tanti Wijaya, mengamini kebutuhan talenta digital masih sangat tinggi. Menurutnya, kemampuan talenta digital lulusan S1 akan mengambil peran penting di tengah arus perkembangan AI global.

"Bachelor of IT itu salah satu sarjana yang paling fleksibel. Jadi, kalau kita sekarang dengar AI, data science, banyak yang dipersiapkan untuk membuat prototype proof of concept, tapi siapa yang akan men-deploy untuk pemakaian kebanyak orang dan segala macam, itu yang diajarkan di Bachelor of IT,"  terang Derry Wijaya dalam peluncuran program Sarjana pertama Monash University Indonesia, di Jakarta. 

Tingginya kebutuhan talenta digital mendorong Monash University Indonesia menghadirkan program Bachelor of Information Technology (IT) di Indonesia, bersamaan dengan dua jurusan lainnya, Bachelor of Digital Business, dan Bachelor of Design.

Secara kurikulum dan kualitas pengajar pun disesuaikan dengan standar yang ada di Australia. Misalnya, dosen pengajar adalah mereka yang sudah bergelar Doktor (Ph.D.), atau merupakan pakar di industri seperti Professor Derry Wijaya,.

Mahasiswa akan diajarkan penerapan AI dan Machine Learning untuk memecahkan masalah kompleks, juga memperdalam pemahaman tentang Cyber Security dan mengasah keterampilan Software Engineering tingkat lanjut.

Monash University Indonesia meyakini lulusannya mampu membangun sistem digital yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan. Tak hanya itu, dengan jejaring Monash University bersama pelaku industri, kesempatan untuk mengembangkan karier di dunia Internasional pun terbuka luas, terlebih mereka yang mendalami software development

"Kalau di Australia sendiri itu bakalan grow dalam 10 tahun ke depan, itu bisa mencapai 57% (kebutuhan talenta digital) ada di area software development sendiri. Di Amerika ada 15%. Jadi it's growing ya, karena yang dibutuhkan nggak cuma orang yang bisa bikin AI, tapi juga bisa actually deploy scalable, effective, efficient technology," terangnya.

Sementara itu, Indonesia’s Pro Vice-Chancellor & President Monash University Profesor Matthew Nicholson menjelaskan, langkah menghadirkan jurusan  IT, desain dan bisnis dalam program sarjana pertama di Indonesia, merupakan upaya membangun ekosistem talenta yang saling melengkapi untuk dunia industri di Indonesia.

"Melalui rencana komprehensif ini, kami berkomitmen melahirkan pemimpin berkualitas tinggi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," tegasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar