c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

11 Desember 2023

14:11 WIB

Pentingnya Teknologi Dalam Penanganan Kanker Prostat

Teknologi biopsi prostat robotik dengan panduan MRI juga telah membawa revitalisasi dalam deteksi dini dan akurat kanker prostat sehingga penanganannya menjadi lebih mudah dilakukan.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Pentingnya Teknologi Dalam Penanganan Kanker Prostat
Pentingnya Teknologi Dalam Penanganan Kanker Prostat
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock/dok

JAKARTA - Perkembangan teknologi dalam bidang pelayanan kesehatan telah menjadi sesuatu yang penting, termasuk dalam pelayanan kesehatan urologi di Indonesia.

Hal itu dipaparkan oleh spesialis urologi Prof. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid pada pidato pengukuhan guru besar ilmu kedokteran FKUI beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, seperti laser dalam penanganan pembesaran prostat jinak, dan teknologi robotik dalam operasi pengangkatan kanker prostat sangat diperlukan karena mampu memberikan hasil yang signifikan. 

Begitu juga dengan teknik enukleasi prostat yang semakin populer dibandingkan teknik konvensional.

"Teknologi laser memberikan manfaat signifikan, seperti minimnya perdarahan selama operasi dan pemakaian kateter yang lebih singkat, yang pada gilirannya mempersingkat waktu perawatan pasien. Begitu pun teknologi robotik dalam operasi pengangkatan prostat yang menawarkan tingkat kehilangan darah yang lebih rendah, angka komplikasi yang lebih sedikit, pemulihan yang lebih cepat, serta lama rawat inap yang lebih singkat," jelas Prof. Agus.

Tidak hanya itu saja, teknologi biopsi prostat robotik dengan panduan MRI juga telah membawa revitalisasi dalam deteksi dini dan akurat kanker prostat sehingga penanganannya menjadi lebih mudah dilakukan.

Laporan Prostate Cancer Foundation bahkan menunjukkan bahwa pasien kanker prostat yang terdiagnosis dan menjalankan tata laksana pada stadium dini mempunyai angka harapan hidup sebesar 99% sampai lima tahun dan kualitas hidup yang cukup baik.

"Maka dari itu, penting peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan dan deteksi dini penyakit prostat juga menjadi kunci. Upaya dari Kementerian Kesehatan dan gerakan CERDIK telah membantu mengurangi keterlambatan dalam deteksi dan meningkatkan angka kesembuhan," timpal Prof. Agus.

Kanker prostat sendiri merupakan kanker yang terjadi dalam kelenjar prostat dan umumnya terjadi pada pria. Kanker ini ditandai dengan adanya gangguan buang air kecil, walaupun sebagian besar kanker prostat tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Di Indonesia, angka kejadian kanker prostat lumayan tinggi. Kanker prostat bahkan ada di urutan kelima kanker yang paling banyak diderita oleh pria, berdasarkan data GLOBOCAN di 2020.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar