21 Juni 2025
17:43 WIB
Pentingnya Edukasi Publik Atas Fenomena Langit
Edukasi pada masyarakat di bidang astronomi atau fenomena-fenomena langit menjadi hal yang penting, sebagai bagian dari literasi.
Edukasi pada masyarakat di bidang astronomi atau fenomena-fenomena langit menjadi hal yang penting, sebagai bagian dari literasi.
JAKARTA - Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menekankan pentingnya edukasi terhadap masyarakat di bidang astronomi, khususnya terhadap fenomena solstis utara yang terjadi setiap 21 Juni.
"Solstis utara menjadi perhatian dalam bidang edukasi sains, karena merupakan contoh nyata dari keterkaitan antara astronomi dan kehidupan sehari-hari," kata Thomas.
Thomas menekankan perlunya edukasi publik tentang fenomena-fenomena langit untuk meningkatkan literasi sains masyarakat.
Di Inggris, kata dia, ada Stonehenge yang digunakan masyarakat dahulu untuk memantau posisi matahari terkait dengan musim. Sementara di Indonesia, bayangan stupa Borobudur juga digunakan masyarakat dahulu untuk memantau posisi matahari terkait peralihan musim.
"Dengan memahami pola astronomi seperti solstis, kita dapat mengantisipasi peralihan musim secara lebih baik," katanya, dikutip dari Antara.
Menurut Thomas, fenomena astronomi ini penting bagi sektor pertanian, mitigasi bencana, dan prakiraan musim di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, jelas dia, fenomena solstis utara berperan sebagai penanda awal musim kemarau. Adapun di belahan bumi utara seperti Eropa, Amerika Utara, dan Asia bagian utara, solstis utara menandai awal musim panas.
"Melalui pemahaman sains berbasis fenomena alam, kita bisa merancang kebijakan dan langkah adaptif yang lebih tepat sasaran bagi edukasi masyarakat," ucap Thomas Djamaluddin.
Diketahui, solstis utara, yang juga dikenal sebagai solstis Juni, menyebabkan berbagai hal lain di bagian bumi seperti di belahan bumi utara mengalami siang terpanjang dan malam terpendek dalam setahun, matahari tampak tepat di atas garis balik utara (Tropic of Cancer).
Di samping itu, di wilayah kutub utara bahkan bisa terjadi matahari tengah malam atau matahari tidak terbenam sama sekali.