c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

27 November 2023

19:43 WIB

Pentingnya Adopsi Teknologi Untuk Hadirkan Pengalaman MICE Maksimal

Terus berkembangnya industri MICE di Indonesia perlu ditunjang dengan adopsi teknologi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih maksimal.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

Pentingnya Adopsi Teknologi Untuk Hadirkan Pengalaman MICE Maksimal
Pentingnya Adopsi Teknologi Untuk Hadirkan Pengalaman MICE Maksimal
Ilustrasi konser. Freepik

JAKARTA - Maraknya gelaran konser bertaraf internasional di Indonesia belakangan ini, menjadi contoh nyata bagaimana industri MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions) sangat berkembang. Bahkan antusiasmenya bukan hanya datang dari masyarakat dalam negeri, namun juga dari mancanegara.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut, sektor MICE berkontribusi sebesar 30% terhadap total pemasukan industri pariwisata nasional. Diyakini, angka ini akan terus bertumbuh dalam tahun-tahun mendatang.

Di tengah minat yang begitu tinggi tersebut, adopsi teknologi diyakini perlu dilakukan demi memberikan layanan dan pengalaman pengunjung yang lebih menyenangkan.

Penyedia layanan teknologi informasi terkelola Hypernet Technologies menekankan pentingnya adopsi teknologi atau secara spesifik transformasi digital untuk menjaga agar kualitas layanan tetap optimal. 

VP Innovation & Technology Hypernet Technologies, Djoko Setyanto mengatakan, baik atau buruknya layanan akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap masing-masing event yang digelar. Mulai dari saat mereka melakukan segala transaksi secara digital, hingga ketika mencoba mengakses media sosial mereka untuk membagikan keseruan acara tersebut secara online.

"Infrastruktur teknologi yang handal dan mumpuni merupakan kunci untuk menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan. Bayangkan kita menghadiri suatu acara yang minim akses internet, kemudian pembayarannya lambat pula. Akibatnya, penyelenggara acara akan mendapatkan citra yang kurang baik, sehingga berdampak pula terhadap jumlah pengunjung," kata Djoko Setyanto.

Karena itu, pihaknya menyarankan agar pelaku industri yang berkecimpung di dunia MICE untuk memanfaatkan teknologi. Dimulai dengan hal pertama yang paling penting adalah menjaga manajemen bandwidth selama gelaran acara berlangsung.

Bandwidth ini diibaratkannya sebagai jalan raya. Di mana ketika jumlah mobil terlalu banyak, maka akan menimbulkan kemacetan. Hal yang sama berlaku untuk bandwidth, semakin besar lalu lintas data yang digunakan oleh pengunjung, kapasitas internet pun terbagi dan melambat.

Sebelum event, sebaiknya penyelenggara acara melakukan proyeksi kebutuhan bandwidth beserta aplikasi yang akan berjalan pada saat event seakurat mungkin. Begitupun saat hari gelaran berlangsung, pihak penyelenggara juga dapat meningkatkan bandwidth secara sementara ketika terjadi lonjakan traffic.

Djoko menyarankan, selain penambahan bandwidth, penyelenggara dapat memprioritaskan data traffic yang penting. Sebagai contoh data traffic pembelian tiket yang berkaitan dengan transaksi keuangan maupun user experience. Hasilnya, sebagian kapasitas bandwidth bisa dialihkan untuk kegiatan-kegiatan tersebut.

Selanjutnya, Djoko juga menekankan bahwa keamanan siber turut menjadi faktor krusial yang perlu diperhatikan oleh pihak penyelenggara. Jika keamanan tidak diperhatikan, ada kemungkinan penyerang serta pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat menyusup ke dalam jaringan internet yang digunakan. 

Upaya untuk menjaga keamanan siber tersebut di antaranya bisa dilakukan dengan sistem perlindungan endpoint protection dan firewall managed services.

Yang tidak kalah penting, Djoko menggarisbawahi agar pelaku usaha menggunakan teknologi secara strategis. Artinya, kehadiran teknologi bukan hanya untuk menyelesaikan masalah hari ini, namun terlebih menjadi pendorong pertumbuhan bisnis hari esok.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar