c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

KULTURA

23 September 2021

14:18 WIB

Penelitian: Obesitas Bukan Karena Makan Berlebih

Kebanyakan orang yang obesitas mengadopsi pola konsumsi yang sama, yakni dengan mengonsumsi makanan tinggi glikemik atau karbohidrat olahan

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Penelitian: Obesitas Bukan Karena Makan Berlebih
Penelitian: Obesitas Bukan Karena Makan Berlebih
Ilustrasi obesitas. Pixabay/Jarmoluk

JAKARTA – Obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan banyak penyakit. Mulai dari penyakit jantung, diabetes melitus, hipertensi, hingga beberapa jenis kanker tertentu. 

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 pun menunjukkan kalau orang dewasa di Indonesia berusia di atas 18 tahun mengalami obesitas sebesar 21,8%. Banyak orang yang mengatakan bahwa salah satu penyebab dari obesitas adalah makan yang berlebih. 

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa penyebab obesitas bukan dari makan yang berlebih. Penyebab obesitas adalah karena mengonsumsi makanan dengan gizi rendah dan tinggi karbohidrat olahan.

Penelitian itu menemukan bahwa kebanyakan orang yang obesitas mengadopsi pola konsumsi yang sama, yakni dengan mengonsumsi makanan tinggi glikemik atau karbohidrat olahan.

Kemudian terjadi respons di tubuh yang membuat mereka mengubah sistem metabolismenya dengan lebih banyak menyimpan lemak yang memicu terjadinya kenaikan berat badan dan juga obesitas.

"Ketika kita mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan, tubuh meningkatkan sekresi insulin dan menekan sekresi glukagon. Ini membuat sinyal pada sel-sel lemak untuk menyimpan lebih banyak kalori dan meninggalkan sedikit kalori yang tersedia untuk bahan bakar otot dan jaringan metabolik aktif lainnya," tutur peneliti dari Harvard Medical School David Ludwig dikutip dari SkyNews.

Dari sini, otak pun menerima sinyal kalau tubuh tidak memiliki pasokan energi yang cukup dan menyebabkan rasa lapar. Sementara itu, metabolisme tubuh menjadi lambat untuk menghemat bahan bakar energi. Jadi, seseorang cenderung merasa lapar dan di saat bersamaan juga bertambah berat.

Untuk itu, peneliti menganjurkan agar mengurangi mengonsumsi karbohidrat olahan dan mulai menggantinya dengan makanan tinggi gizi. Diharapkan dengan adanya perubahan tersebut, penyimpanan lemak dalam tubuh dapat berkurang sehingga seseorang bisa mengurangi berat badan tanpa rasa lapar berlebih. 

Dilansir dari Stylecraze, karbohidrat olahan merupakan karbohidrat yang telah dihilangkan kandungan mineral, vitamin, dan serat. Berbeda dengan karbohidrat kompleks, karbohidrat olahan membuat mereka lebih cepat dicerna dan diserap oleh tubuh. 

Namun, karena hal tersebut kadar glukosa juga mengalami kenaikan yang cukup tajam sehingga bisa menyebabkan banyak komplikasi kesehatan. Karenanya, mulailah beralih ke gaya hidup yang lebih sehat agar bisa terhindar dari berbagai macam penyakit di masa yang akan datang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER