c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

KULTURA

06 Maret 2025

18:37 WIB

Pemda Diingatkan Antisipasi Potensi Bencana Di Daerah Wisata

Cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi di sejumlah daerah, berisiko menimbulkan bencana di momen libur Lebaran, khususnya di tempat-tempat wisata. Karenanya pemda diharap lakukan antisipasi. 

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Pemda Diingatkan Antisipasi Potensi Bencana Di Daerah Wisata</p>
<p>Pemda Diingatkan Antisipasi Potensi Bencana Di Daerah Wisata</p>

Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Antara Foto/Irfan Sumanjaya

JAKARTA - Pemerintah daerah (pemda) diingatkan untuk membuat langkah antisipasi dari adanya potensi bencana selama masa libur Lebaran, mengingat kondisi cuaca yang kini sedang tidak bersahabat.

"Inilah yang menjadi salah satu harapan dari Industri pariwisata, khususnya kami di hotel-restoran, kita berharap antisipasi terhadap potensi-potensi jalan putus, tanah longsor dan seterusnya itu sudah menjadi satu atensi pemerintah," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran.

Yusran menyoroti banyak daerah tujuan wisatawan yang terdampak akibat adanya sejumlah bencana akibat cuaca ekstrem beberapa waktu terakhir. Contohnya seperti daerah puncak yang rawan akan tanah longsor hingga jembatan yang menjadi jalan lintas Jambi-Sumatera Barat akibat banjir.

Fasilitas yang tidak memadai, disebutnya, bakal berdampak pada pergerakan wisatawan ke daerah karena kurangnya rasa aman dan nyaman.

Padahal waktu libur Lebaran, merupakan salah satu waktu baik yang dapat dijadikan pemda sebagai momentum untuk membenahi sarana dan prasarana di sekitar destinasi wisata. Dengan demikian dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah sendiri.

"Jadi saya yakin libur Lebaran itu jika memang semua pihak ikut berkontribusi untuk mengamankan atau mengantisipasi terhadap potensi bencana, tentu ruang untuk pergerakan ekonomi pada saat libur Lebaran  juga menjadi besar," ucap Yusran.

Dari segi keamanan, pihaknya juga menyoroti bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemda di masing-masing daerah, masih berbeda dan bergantung pada anggaran dari pusat. Namun, adanya kesadaran untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang aman dan nyaman seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.

Ia menilai penanganan yang berhubungan dengan manajemen risiko di destinasi wisata seharusnya tidak dibuat rumit dan dibuat alur regulasi yang panjang. Terlebih semua uang yang beredar datang langsung dari wisatawan, sehingga pemerintah perlu menyediakan layanan dan fasilitas yang memadai.

Maka dari itu, dirinya menyarankan agar pemerintah dari pusat sampai daerah fokus untuk meningkatkan potensi perputaran ekonomi pada saat momen Lebaran.

"Pemerintah seharusnya yang justru mendorong pergerakan ekonomi itu terjadi di saat libur Lebaran, karena itu momentum untuk pergerakan(wisatawan) yang terbesar cuma terjadi dua kali dalam setahun, yaitu libur Lebaran dan Natal dan Tahun Baru. Jadi jangan sampai terlewatkan hanya karena lambatnya pelayanan publiknya," kata dia.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar