c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

16 Januari 2025

12:09 WIB

Pelibatan Komunitas Lokal Dalam Pengembangan Wisata Daerah

Pengembangan pariwisata di daerah tidak bisa lepas dari pelibatan komunitas-komunitas lokal ditambah dengan pemanfaatan teknologi sebagai ajang promosi. 


Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Pelibatan Komunitas Lokal Dalam Pengembangan Wisata Daerah</p>
<p>Pelibatan Komunitas Lokal Dalam Pengembangan Wisata Daerah</p>

Pemandangan objek wisata Belige di Danau Toba. Shutterstock/Usman Ridwansyah

JAKARTA - Medan, Sumatera Utara, terkenal dengan kekayaan budaya dan alamnya yang memikat. Dikenal sebagai tanah Batak, kota ini kini semakin menarik perhatian sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Indonesia.

Hal ini terbukti setelah pemerintah, lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menobatkan Danau Toba sebagai bagian dari 10 Bali Baru. Pengakuan ini semakin mempertegas potensi besar yang dimiliki daerah tersebut sebagai destinasi pariwisata utama.

Melihat potensi besar ini, Mr. Tourism Charm Sumatera Utara 2025, Rizky Pratama, percaya bahwa Medan memiliki peluang luar biasa dalam memajukan pariwisata yang berbasis kreativitas dan keberlanjutan.

"Medan memiliki peluang besar untuk dikenal sebagai kota yang kaya dengan kegiatan kreatif dan seni. Kota ini bukan hanya menawarkan wisata alam dan budaya, tetapi juga menyediakan ruang bagi seni kontemporer dan berbagai kegiatan kreatif yang dapat menarik minat generasi muda," ujar Rizky dalam keterangannya.

Ia juga mengungkapkan bahwa festival seni lokal atau pameran budaya yang melibatkan generasi muda, dapat memberikan warna baru dan dinamika segar pada sektor pariwisata Medan. Hal ini bisa menjadi peluang untuk memperkenalkan kreativitas lokal kepada dunia.

Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan lainnya adalah pemberdayaan masyarakat lokal. Menurutnya, keberhasilan pariwisata Medan sangat bergantung pada peran aktif masyarakat dalam mempromosikan dan melestarikan budaya mereka. 

"Selain menjadi wisatawan, masyarakat lokal juga harus terlibat dalam pengelolaan dan promosi destinasi wisata agar pariwisata yang berkembang benar-benar memberikan manfaat ekonomi bagi mereka," ungkapnya.

Dengan melibatkan komunitas lokal dalam setiap tahap pengembangan pariwisata, potensi ekonomi daerah bisa lebih maksimal, sekaligus menjaga keaslian budaya. Seiring dengan itu, melihat tren global yang semakin mengarah pada keberlanjutan, ia juga menyoroti pentingnya wisata berbasis alam. 

Ia juga mengungkapkan bahwa di Sumatera Utara bisa dijadikan sebagai destinasi eco-friendly, di mana pengelolaan wisata alam dapat dilakukan dengan cara lebih ramah lingkungan. 

"Kami harus memastikan pengembangan pariwisata tidak merusak alam, tetapi menjaga kelestariannya. Pariwisata berbasis alam yang berfokus pada keberlanjutan akan menarik wisatawan yang peduli terhadap pelestarian lingkungan," jelas Rizky, yang aktif mengembangkan potensi wisata Sumatera Utara melalui Instagram @rizkytamm.

Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi, wisata Medan memiliki peluang untuk berkembang lebih pesat dengan menghadirkan pengalaman digital yang menarik. Menurutnya, aplikasi wisata berbasis teknologi, seperti platform virtual tour atau aplikasi yang menyediakan informasi lengkap mengenai budaya lokal, dapat menarik perhatian wisatawan modern yang lebih cenderung menggunakan perangkat digital. 

"Mengintegrasikan teknologi dalam pengalaman wisata Medan bisa membuat perjalanan lebih praktis dan mendalam, sekaligus memberikan wawasan yang lebih kaya tentang keunikan budaya dan alam kota ini," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar