15 September 2025
09:41 WIB
Pelestarian Musik Keroncong Lewat Svarnanusa
Perjalanan keroncong dalam sejarah musik Indonesia tercatat sejak abad ke-16 silam. Melalui proses akulturasi dan transformasi, lantunan keroncong menjadi harmoni yang khas.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam gelaran Keroncong Svarnanusa 2025. ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan.
JAKARTA - Kementerian Kebudayaan menggelar pertunjukan Keroncong Svarnanusa di Blitar, Jawa Timur pada Minggu (14/9). Program yang diinisiasi bersama Yayasan Svara Irama Nusantara ini hadir sebagai bagian upaya melestarikan musik keroncong warisan Indonesia.
Keroncong Svaranusa memberi ruang bagi para musisi keroncong untuk bereksplorasi, berinovasi, dan mengolah kembali warisan tradisi. Panggung ini menghadirkan suguhan keroncong dari para musisi kenamaan Tanah Air.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa Kota Blitar memiliki semangat sebagai Kota Proklamator dengan musik keroncong.
"Kota Blitar merupakan lokasi dan titik ikonik yang menghubungkan musik keroncong dengan semangat perjuangan bangsa," ungkap Fadli pada Minggu, dilansir dari Antara.
Perjalanan keroncong dalam sejarah musik Indonesia tercatat sejak abad ke-16 silam. Melalui proses akulturasi dan transformasi, lantunan keroncong menjadi harmoni yang khas bagi Indonesia.
Fadli menyampaikan upaya pemajuan kebudayaan sejalan dengan amanat konstitusi sebagaimana tertuang dalam Pasal 32 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi landasan dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia.
"Kita sangat senang sekali bahwa keroncong sampai sekarang masih hidup dan kita lestarikan karena ini sebagai bagian dari ekspresi budaya Indonesia yang dikenal seluruh dunia," imbuhnya.
Panggung Keroncong Svaranusa 2025 dimeriahkan oleh penampilan para musisi keroncong kenamaan, antara lain Orkestra Svaranusa, Endah Laras, Is Pusakata, Silvi Kumalasari, Patria Irama Blitar, Gita Abadi Tulungagung, Pelakor Makassar, serta sejumlah grup keroncong lainnya yang menambah semarak suasana perhelatan budaya ini.
Baca juga: Cirebon Bisa Jadi Pusat Riset Topeng Pertama Di Indonesia
Fadli berharap gelaran Keroncong Svaranusa dapat menggugah kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memaknai musik keroncong sebagai bagian dari nilai luhur bangsa.
Dia menegaskan, ke depan dunia akan banyak berbicara mengenai Cultural Creative Industry (CCI) atau industri budaya dan kreatif. Maka dari itu, budaya Indonesia tidak hanya penting sebagai identitas, tetapi juga memainkan peran strategis dalam pengembangan industri sekaligus penguatan ekonomi budaya nasional.
"Terima kasih kepada maestro kita yang telah mengangkat keroncong, musik Indonesia, ke kancah dunia. Marilah kita menjadi bagian dalam pemajuan kebudayaan, karena budaya inilah treasure kita," ujar Fadli.
Lebih dari sekadar pertunjukan seni, inisiatif ini juga memerlukan kolaborasi lintas sektor. Sinergi ini dilakukan guna menjaga keberlanjutan warisan leluhur agar tetap bernilai tinggi, hidup, dan memberi makna bagi generasi mendatang. Tak kalah penting, dia menekankan seni dan budaya yang mampu membuka pintu dialog serta menjadi perekat bangsa di tengah keragaman.