30 Desember 2022
08:13 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
JAKARATA - Pelé, legenda sepak bola dunia asal Brasil menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 82 tahun, Kamis waktu setempat (29/12). Kabar meninggalnya salah satu pesepakbola terbaik yang pernah ada di dunia itu terkonfirmasi langsung salah satunya oleh unggahan Instagram sang putri, Kely Nascimento yang kerap melaporkan kondisi terkini sang Ayah saat menjalani perawatan intensif sekitar dua bulan ini.
"Semua yang kami miliki adalah berkat Anda, kami mencintaimu tanpa batas. Istirahatlah dengan damai," tulis sang putri dalam bahasa Portugis di akun Instagram @iamkelynascimento, Jumat dinihari waktu Indonesia (30/12).
Sebelum akhirnya meninggal, pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu memang sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo, Brasil akibat penyakit kanker usus besar yang dideritanya.
Pelé kembali mendapatkan perawatan intensif sejak akhir November 2022, setelah sebelumnya sempat menjalani operasi untuk mengangkat tumor yang ada pada usus besarnya di bulan September 2021.
Pihak Rumah Sakit Albert Einstein sendiri memastikan bahwa Pelé meninggal karena kegagalan beberapa organ, akibat perkembangan kanker usus besar yang terkait dengan kondisi klinisnya sebelumnya.
Di usia yang terhitung tidak muda lagi, legenda sepak bola berjuluk "O Rei" atau "The King" itu memang sudah dihantui masalah kesehatan dalam beberapa tahun ini. Selain tumor dan kanker usus besar, Pele sebelumnya juga dilaporkan sempat mengidap penyakit ginjal serta prostat.
Sebagai sosok yang diakui banyak orang sebagai G.O.A.T (The Greatest Of All Time), kepergian Pele langsung memantik duka cita banyak pihak. Sejumlah bintang sepak bola dunia langsung menyampaikan duka citanya lewat berbagai platform media sosial. Termasuk juga tokoh publik dunia, seperti Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama.
"Pelé adalah salah satu yang terhebat yang pernah memainkan permainan indah. Dan sebagai salah satu atlet yang paling dikenal di dunia, dia memahami kekuatan olahraga untuk menyatukan orang. Pikiran kami bersama keluarganya dan semua orang yang mencintai dan mengaguminya," tulis Obama di Twitter.
Dalam kariernya, pesepak bola yang menjalani debut profesional di klub Liga Brasil, Santos pada usia 15 tahun di tahun 1956 itu memang telah meraih segalanya untuk berhak menyandang julukan G.O.A.T.
Mulai dari rentetan gelar juara di level klub, hingga menjadi satu-satunya pesepak bola yang bisa tiga kali membawa pulang gelar juara Piala Dunia. Di mana bersama Brasil, Pelé sukses membawa pulang Piala Jules Rimet pada gelaran tahun 1958 , 1962 , dan 1970.
Di level individu, pria kelahiran 23 Oktober 1940 itu tercatat bisa menjaringkan 1.281 gol dalam 1.363 pertandingan selama 21 tahun kariernya. Jumlah yang termasuk 77 gol dalam 92 pertandingan bersama tim nasional Brasil itu merupakan rekor terbanyak dibanding pesepak bola lainnya hingga saat ini.
Sederet penghargaan individu sudah tak terhitung lagi banyaknya berhasil didapatkan Pelé. Termasuk penghargaan prestisius dari Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA Player of the Century, yang diberikan kepadanya di tahun 2000 lalu.
Selain deretan statistik tersebut, apa yang ditunjukan Pelé di atas rumput hijau juga telah diakui banyak pihak telah memberikan pengaruh yang luar biasa dalam dunia sepak bola, khususnya di Brasil.
Dalam tulisan panjangnya di Instagram, mega bintang sepak bola Brasil saat ini, Neymar Jr. mengungkapkan bahwa sebelum (kehadiran) Pelé, sepak bola hanyalah olahraga. Pele mengubah segalanya, mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan. Memberikan suara kepada orang miskin, orang kulit hitam dan terutama: memberi visibilitas ke Brasil.
"Sepak bola dan Brasil telah menaikkan status mereka berkat Sang Raja! Dia pergi, tapi sihirnya akan tetap ada. Pele itu ABADI!!," tulis Neymar menegaskan.