c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

11 Juni 2025

08:21 WIB

Panduan Penggunaan Yogurt Dan Keju Sebagai MPASI

Yogurt dan keju bisa dijadikan sebagai pilihan makanan pendamping ASI, namun tetap harus diperhatikan soal takarannya.

<p>Panduan Penggunaan Yogurt Dan Keju Sebagai MPASI</p>
<p>Panduan Penggunaan Yogurt Dan Keju Sebagai MPASI</p>

Ilustrasi bayi diberi mpasi. Freepik

JAKARTA - Ada banyak pilihan bahan yang bisa ditambahkan dalam makanan pendamping ASI (MPASI), termasuk yogurt dan keju, selama dalam takaran yang tepat.

Konsultan Nutrisi Metabolik Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Yoga Devaera menekankan agar orang tua memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan keju dan yogurt supaya bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. 

Hal pertama yang perlu dipahami oleh orang tua yakni yogurt merupakan produk turunan susu dan memiliki rasa asam yang berasal dari hasil fermentasi bakteri.

"Boleh (yogurt digunakan), tapi, sebagai kondimen atau seperti saus begitu ya, bukan bagian utama (dari MPASI), dan ini berlaku juga untuk keju," katanya.

Dirinya menjelaskan, jenis yogurt dengan rasa asam lebih disarankan karena memiliki kesamaan dengan susu murni (whole milk), dibandingkan dengan yogurt pasaran yang rasanya cenderung lebih manis dan biasa dijual dalam bentuk susu minuman yang cair. 

Dia juga mengingatkan bahwa yogurt dalam bentuk minuman hanya bisa dikonsumsi oleh anak berusia di atas satu tahun.

"Yogurt yang rasanya manis artinya kandungan gulanya relatif tinggi untuk mengalahkan rasa asam asli si yogurt tadi, tidak semua bayi mudah menerima rasa asam, mereka lebih mudah menerima rasa manis," ujar Yoga.

Penggunaan yogurt pada MPASI hanya boleh dijadikan sebagai pelengkap, bukan menu utama. Misalnya ketika membuat puding, yogurt dijadikan sebagai topping tambahan di atasnya atau dijadikan salah satu bahan pelengkap saat membuat smoothie buah.

Hal itu disebabkan oleh kandungan probiotik yang tidak dapat dimasak dan akan lebih baik jika hanya dijadikan sebagai pelengkap.

Kemudian terkait dengan keju, orang tua perlu memperhatikan berapa banyak kandungan susu dalam keju tersebut. 

Walaupun keju tidak terasa asin, di dalamnya relatif mempunyai kadar natrium yang tinggi dan berbahaya bagi ginjal bayi yang belum bisa maksimal mengolahnya.

"Keju, yogurt, susu UHT ini relatif mempunyai kadar natrium yang lebih tinggi, walaupun rasanya bukan asin, tapi dia kandungan garamnya, natriumnya relatif tinggi. Kalau terlalu banyak, ginjal bayi belum (bisa) disamakan dengan dewasa hingga nanti di usia satu tahun," ucap Yoga.

Keju hanya bisa digunakan dalam jumlah sedikit dan untuk memberikan cita rasa pada MPASI.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar