c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

19 Juni 2021

17:34 WIB

Olahraga Teratur Tingkatkan Kebahagiaan Lansia

Depresi pada lansia bisa di-treatment melalui non-farmakologi

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

Olahraga Teratur Tingkatkan Kebahagiaan Lansia
Olahraga Teratur Tingkatkan Kebahagiaan Lansia
Sejumlah warga lanjut usia mengikuti senam lansia di Desa Berdaya Tegalurung, Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Antara Foto/dok

JAKARTA – Olahraga adalah aktivitas positif yang bisa meningkatkan kesehatan fisik sekaligus psikis. Olahraga juga dapat memicu terbentuknya hormon endorfin dalam tubuh, yang dapat meningkatkan kebahagiaan pada seseorang.

Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, Nita Fitria mengatakan, olahraga penting dilakukan semua orang. Tidak saja bagi kalangan muda, lansia juga memerlukan olahraga untuk mempertahankan kondisi tubuh optimal. Selain itu, olahraga juga berkaitan dengan pengendalian stres pada lansia, yang pada akhirnya berperan meningkatkan kebahagiaan.

Dalam berolahraga, penting untuk memerhatikan frekuensi, intensitas, tipe dan waktu. Semua faktor itu idealnya berbeda-beda pada setiap kalangan, bergantung usia dan kebutuhan.

Khusus pada lansia, Nita mengatakan bahwa Senam Jantung Sehat Seri-1 bisa menjadi pilihan. Ia meneliti tentang pengaruh senam tersebut terhadap lansia. Hasilnya, senam tersebut sangat baik untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada lansia.

“Enam minggu setelah treatment Senam Jantung Sehat Seri-1 pada lansia yang sehat, mereka itu kebugaran jasmaninya meningkat,” ungkap Nita, sebagaimana dikutip dari situs resmi unpad.ac.id.

Lebih jauh, Nita mengatakan bahwa Senam Jantung Sehat Seri-1 juga dapat menurunkan tingkat depresi ringan hingga sedang pada lansia. Diketahui, masalah kesehatan yang paling banyak dialami lansia adalah depresi. Namun, gejala depresi pada lansia umumnya sulit dideteksi.

Dalam penelitian ini, Nita memanfaatkan biomaker, yaitu penanda dalam tubuh yang bersifat genetik, serta pengukuran melalui instrumen Geriatic Depression Scale (GDS-15). Dengan metode tersebut, dapat dilihat adanya peradangan dan penurunan fungsi kognitif pada seseorang, yang menunjukkan adanya depresi.

Setelah mengetahui adanya depresi, metode terapi dengan Senam Jantung Sehat Seri-1 pun dilakukan. Pemberian treatment ini dilakukan selama 12 minggu, dengan olahraga dilakukan setiap tiga minggu sekali. Hasilnya, diketahui ada peningkatan fungsi kognitif pada lansia.

“Jadi dari hasil disertasi itu, saya mendapatkan setitik ilmu, ternyata orang yang depresi pada lansia itu bisa kita treatment melalui non-farmakologi. Serta ini sangat mudah dan murah, yang penting prosesnya harus dikontrol dengan baik,” katanya.

Penelitian Nita dilakukan terhadap para lansia di Pusat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PRSLU) dan Pemeliharaan Makam Pahlawan (PMP) Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Ciparay, Bandung.

Ia menambahkan, selain Senam Jantung Sehat Seri-1, olahraga lain juga dapat dilakukan sesuai minat lansia. Namun, dengan tetap memerhatikan FITT. Olahraga dapat dilakukan tiga minggu sekali dengan intensitas sedang.

Jenis olahraga yang bisa dilakukan itu misalnya aerobik dengan waktu tidak lebih dari 60 menit. Para lansia perlu memastikan jenis olahraga yang dijalankan tidak terdapat hentakan dan mengangkat kedua kaki, karena gerakan tersebut berbahaya terhadap sistem muskulo skeletal.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar