31 Juli 2025
17:44 WIB
Nyeleneh, Nama-Nama Kuliner Indonesia Ini Bikin Salfok
Bukan hanya cita rasa yang beragam, kuliner-kuliner Indonesia terkadang membuat orang jadi penasaran karena nama-namanya yang nyeleneh.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Satrio Wicaksono
Nasi kentut menjadi salah satu menu wajib di Medan, Sumatra Utara. Shutterstock/Fendy halim
JAKARTA – Kuliner Indonesia tak pernah kehabisan kejutan. Selain kaya rasa, beberapa makanan khas Nusantara juga punya nama unik dan nyeleneh, bisa bikin orang salah fokus (salfok) saat pertama kali mendengarnya.
Namun, meskipun memiliki nama yang cukup nyeleneh, makanan ini memiliki rasa lezat dan mungkin akan membuat kamu ketagihan. Mulai dari nasi kentut hingga ayam tangkap. Berikut lima makanan Indonesia dengan nama paling nyentrik yang membuat para pecinta kuliner Tanah Air penasaran.
Nasi Kentut – Medan, Sumatra Utara
Jangan buru-buru menutup hidung. Nasi kentut bukan berarti nasi yang bau kentut. Melansir dari laman Indonesia.go.id, nasi kentut sebenarnya terbuat dari nasi pada umumnya yang disandingkan dengan beragam lauk pauk.
Namun yang membuat namanya nasi kentut karena dibungkus menggunakan daun sembukan atau daun kentut. Daun ini memiliki ragam manfaat bagi kesehatan loh, mulai dari melancarkan pencernaan karena memiliki kandungan serat yang tinggi dan diperlukan oleh tubuh, hingga mengobati maag dan sariawan.
Daun kentut digunakan sebagai lalapan atau campuran nasi, memberi aroma herbal yang khas dan sedikit getir. Biasanya disajikan bersama ayam goreng, sambal, dan lalapan lain. Rasanya gurih, segar, dan sedikit beraroma rempah.
Roti Ketawa. Shutterstock/E Dewi Ambarwati
Roti Ketawa – Sumatera Utara
Kalau di Jawa mungkin kamu lebih mengenalnya dengan nama Onde-onde, nah di Sumatera Utara kamu akan menemukan roti ketawa. Roti ketawa khas Medan ini juga berbentuk bulat seperti onde-onde pada umumnya. Hanya saja, bagian adonannya sedikit dipotong sehingga rotinya terlihat “mangap”, seperti orang ketawa.
Terbuat dari tepung terigu, gula, dan wijen, lalu digoreng hingga pecah merekah. Teksturnya keras di luar dan renyah, cocok untuk camilan bersama kopi atau teh. Rasanya manis dan gurih dengan aroma wijen yang khas.
Es buto ijo. Shutterstock/Faqih Azzam
Es Buto Ijo – Banyuwangi, Jawa Timur
Nama “Buto Ijo” diambil dari tokoh raksasa hijau dalam cerita rakyat Jawa. Es ini dinamai demikian karena warnanya yang dominan hijau dan tampilannya yang besar dan mencolok. Cocok disantap siap hari yang panas untuk melepas dahaga.
Es Buto Ijo berisi campuran cincau hijau, sirup, kelapa muda, dan susu kental manis. Disajikan dalam gelas besar dengan topping berwarna-warni. Rasanya manis, segar, dan cocok untuk dinikmati saat cuaca panas.
Image CaptioSate kere adalah makanan khas Solo yang terbuat dari tempe gembus (ampas tahu) dan/atau jeroan sapi (seperti paru dan usus). Shutterstock/Ariyani Tedjo n
Sate Kere – Solo, Jawa Tengah
“Kere” dalam bahasa Jawa berarti miskin. Nama ini muncul karena sate ini dulunya dibuat oleh masyarakat kelas bawah yang tidak mampu membeli daging sapi atau ayam. Sate kere sendiri merupakan salah satu kuliner khas Solo yang terbuat dari tempe gambus, yaitu tempe yang dibuat dari ampas tahu.
Selain tempe, bahan dasar pembuatan sate ini juga menggunakan jeroan sapi seperti paru dan usus sapi, dibakar dan disiram dengan bumbu kacang. Meski sederhana, rasanya nikmat dan gurih, dengan aroma bakaran yang menggoda.
Ilustrasi ayam tangkap, kuliner khas Aceh berupa ayam digoreng dengan berbagai rempah. Shutterstock/ ADIE.FOODTOGRAPHY
Ayam Tangkap – Aceh
Kamu gak perlu berusaha menangkap ayam di kandang kalau mau mencicipi ayam tangkap di Aceh. Ini memang nama masakan khas Aceh, ayam goreng dengan daun kari dan rempah-rempah yang wangi dan renyah.
Saat disajikan Ayam ini tampak unik, karena banyak daun yang ikut tergoreng dan disajikan di piring. Kebiasaan menyantap ayam tangkap sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh.
Pengolahan ayam ini tidaklah sulit, hanya dengan menggoreng setelah sebelumnya sudah terlebih dahulu diberi bumbu agar gurih saat disantap. Bumbu yang digunakan seperti bawang putih, lada, kemiri, garam, dan jahe.
Uniknya, nama-nama makanan ini tak hanya membuat orang penasaran, tapi juga menyimpan cerita lokal dan budaya yang kaya. Di balik nama nyentrik itu, tersimpan kelezatan khas nusantara yang layak dicicipi. Jadi, jangan ragu mencoba walau namanya bikin salfok, rasanya pasti bikin jatuh hati.