03 Februari 2024
13:21 WIB
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Sejumlah desainer lokal akan memamerkan koleksinya di ajang New York Fashion Week (NYFW) 2024. Dengan partisipasinya di ajang tersebuut, diharapkan industri fesyen Indonesia dapat masuk ke dalam peta mode dunia.
Fashion producer Indonesia Now, Dina Fatimah mengatakan, NYFW merupakan ajang buat banyak rumah fesyen dunia mengeluarkan koleksi terbarunya.
"Ini adalah ajang untuk fashion hice, marketing, dan dare sales. Jadi, ini adalah New York Fashion Week industri dan kalau dilihat dari schedule-nya, kita bareng-bareng (tampil) dengan fashion house besar," katanya, dikutip dari Antara.
Pada NYFW Fall/Winter 2024-2025, Indonesia Now menggandeng desainer lokal seperti Catherine Njoo, Hengki Kawilarang, Alleira x Ende x Musume, Hendy Huang, dan Jeny Tjahyawati untuk menampilkan koleksi fesyen terbaru masing-masing.
Alleira akan membawa koleksi Fusion Attractive berupa busana batik dengan detail simple chic drapery. Koleksi tersebut dikombinasikan dengan motif batik flora dan motif tenun untuk mengangkat ciri khas motif Tanah Air.
Koleksi Fusion Attractive akan ditampilkan bersama jenama tas Ende dan jenama alas kaki Musume, yang produk-produknya dibuat oleh perajin lokal.
Selain itu, Indonesia Now menggandeng Catherine Njoo dengan koleksi gaun The Power of Aphrodite. Catherine akan menampilkan beragam kain dan tekstur yang menonjolkan kesan feminin dengan aksentuasi renda-sulam hingga pemakaian bahan sifon dalam koleksinya.
Ada juga Jeny Tjahyawati dengan looks Ratoeh Jaroe yang memadukan kain songket Melayu Aceh dan budaya Islam, Hengki Kawilarang dengan koleksi Black & White, serta Hendy Huang dengan koleksi Adaire yang menggambarkan sosok perempuan cantik, feminin, dan berani.
Sementara itu, Desainer Jeny Tjahyawati, memadukan kain songket Melayu dengan gaya Aceh pada busana Muslim Ratoh Jaroe. Jeny menyampaikan nama busana itu diambil dari sebuah tari tradisional, yang menggambarkan semangat dan keanggunan perempuan Aceh.
"Songket Melayu kita kolaborasikan dengan style Aceh, dan fokus ke teknik pleats," katanya.
Jeny menjelaskan, pleats adalah teknik melipat bahan bolak balik kemudian dipres dengan cara dijahit atau disetrika sehingga membentuk lipatan secara permanen.
Selain menggunakan kain songket, Jeny memberikan kain tambahan berwarna merah marun sebagai dalaman untuk melengkapi Ratoh Jaroe dengan paduan warna merah marun dan emas. Meskipun menggunakan kain tradisional seperti songket, busana Ratoh Jaroe tidak terasa berat dan nyaman dipakai.
Koleksi perancang-perancang Indonesia tersebut akan ditampilkan dalam NYFW Fall/Winter 2024-2025, yang dijadwalkan berlangsung September 2024. Desainer maupun jenama dari Indonesia sudah ikut melakukan pertunjukan solo maupun pertunjukan grup di ajang New York Fashion Week selama hampir 10 tahun.