30 November 2021
13:28 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Nissan Motor menggelontorkan investasi sebesar 2 triliun yen atau sekitar Rp252 triliun untuk mewujudkan apa yang mereka sebut sebagai "Nissan Ambition 2030".
Dalam keterangan resminya, Nissan Ambition 2030 diterangkan pabrikan asal Jepang itu sebagai visi jangka panjang baru perusahaan untuk memberdayakan mobilitas dan seterusnya.
Dengan visi tersebut, Nissan memiliki tujuan menjadi perusahaan yang benar-benar berkelanjutan, menuju dunia yang lebih bersih, lebih aman, dan lebih inklusif. Juga terus menawarkan pengalaman menarik, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
"Dengan Nissan Ambition 2030, kami akan mendorong era baru elektrifikasi, memajukan teknologi untuk mengurangi jejak karbon, dan mengejar peluang bisnis baru. Kami ingin mengubah Nissan menjadi perusahaan berkelanjutan yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan dan masyarakat,” terang CEO Nissan, Makoto Uchida.
Nilai investasi sebesar itu, nantinya akan digunakan Nissan akan mempercepat elektrifikasi dan inovasi teknologi jajaran kendaraan mereka selama lima tahun ke depan.
Targetnya Nissan akan memperkenalkan 23 model kendaraan elektrifikasi baru (EV dan e-Power PHEV/hybrid), termasuk 15 didalamnya mobil listrik murni atau electric vehicle (EV), pada tahun 2030.
Pembaruan tersebut, secara langsung berkaitan dengan ambisi mereka untuk menjadi pabrikan mobil bebas karbon di seluruh siklus hidup produknya pada tahun 2050 mendatang.
“Dengan ambisi baru kami, kami terus memimpin dalam mempercepat peralihan alami ke EV dengan menciptakan tarikan pelanggan melalui proposisi yang menarik dengan mendorong kegembiraan, memungkinkan adopsi, dan menciptakan dunia yang lebih bersih, ”kata COO Nissan Ashwani Gupta.
Selain deretan mobil listrik baru, investasi yang digelontorkan Nissan juga akan dimanfaatkan untuk mengembangkan baterai all-solid-state (ASSB) yang akan tersemat pada EV Nissan di tahun 2028. Dengan langkah awal menyiapkan pabrik percontohan di Yokohama pada awal 2024.