Natura, Sabun Pencuci Najis Buatan ITB

JAKARTA – Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) Institut Teknologi Bandung (ITB) bermitra dengan Rumah Inovasi Natura mengeluarkan produk sabun tanah anti najis bernama “Natura”. 

Sabun pencuci najis ini dibuat untuk memudahkan pembersihan najis pada tubuh dan pakaian saat seseorang bersentuhan dengan barang najis. 

Sabun ini mengandung kaolin, yaitu bahan tanah liat asli Indonesia dan dapat dicampurkan pada sabun untuk menyucikan najis.

Sabun ini mengandung unsur tanah berupa 20% kaolin yang mampu membersihkan najis, mengandung nanoemulsi Vitamin E yang berperan menutrisi dan melembapkan kulit. 

Sabun ini dirancang dengan formula aman untuk seluruh jenis kulit sehingga anti iritasi dan tidak meninggalkan residu serta ramah lingkungan. Selain itu juga telah tersertifikasi halal dari MUI dan berizin edar BPOM RI.

Direktur PPNN ITB, Prof. Heni Rachmawati menjelaskan, latar belakang dibuatnya sabun ini dalam rangka menjawab tantangan produk yang bisa digunakan untuk menyucikan dari najis. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia dinilai perlu memiliki produk seperti ini yang halal dan juga tersertifikasi.

"Sebagai dosen dan juga peneliti, kami dari ITB memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan penelitian tersebut. Ini adalah hasil riset kami selama kurang lebih 6 bulan, karena perlu waktu untuk optimasi formula dan uji stabilitas," ujar Prof. Heni dikutip dari laman itb.ac.id, Jumat (8/4).

Dia menjelaskan, tantangan membuat sabun ini terdapat pada kandungan nanoemulsi dan partikel yang harus tersuspensi. Untuk sabun biasa mungkin lebih mudah pembuatannya, akan tetapi khusus sabun anti najis ini ada komponen nanoemulsi dari vitamin E, dan bahan-bahan lain. 

"Bahan-bahan ini harus diperhatikan kompatibilitasnya dan ketersatuan komponen dalam sabunnya. Karena sabun ini memiliki PH yang tinggi maka kami buat PH yang aman untuk kulit antara 5-6.5,” jelasnya.

Kandungan kaolin dalam sabun Natura ini juga menjadi tantangan tersendiri, mengingat kaolin merupakan partikel padatseperti serbuk yang ukurannya cukup besar dalam skala mikrometer. Kaolin memiliki sifat mudah tersuspensi (mudah mengendap) sementara jumlahnya cukup banyak yaitu 20%. 

"Tantangan tersebarnya adalah menghomogenkan partikel kaolin agar tidak mengendap. Untuk membuat homogen ini perlu ada optimasi suspending agen yang juga kompatibel, aman, dan ekonomis. Jadi pencarian jenisnya menjadi tantangan, beserta konsentrasinya, dan ketahanan menyuspensi kaolin dalam jangka waktu yang lama," jelasnya.

Produk ini dibanderol dengan harga Rp25 ribu untuk 100 ml-nya. Harga tersebut sangat terjangkau dan murah dengan manfaat dan fungsi yang sangat baik dalam membersihkan najis bila dibandingkan produk-produk lain yang belum tentu halal dan teruji.